BERBINCANG DENGAN IBU HAJJAH HASNAH

 

                                                                                         (foto ilustrasi)

Tadi pagi aku keluar rumah untuk jogging. Sebenarnya agak malas, namun mengingat timbangan yang geser ke kanan terus jadi akhirnya jalan juga meskipun malas.

Aku berangkat jam 06.00. Aku  memutuskan untuk berjalan kaki saja. Tidak lari, karena merasa lelah dan tak mau memaksakan kondisi.

Kusetel musik dengan headset dan mulai berjalan. Aku berpikir untuk jalan ke arah pasar. Kalau sesekali sambil berlari biasanya 25 menit sampai pasar. Tapi karena ini cuma jalan biasa udah 45 menit baru nyampai pasar.

Aku mulai berbelanja sayuran dan lauknya. Tak mau banyak-banyak karena berat bawanya. Kemudian keluar pasar dan berjalan lagi pulang. Namun makin berjalan kenapa terasa berat bener kresek ini. 10 menit berjalan aku telepon suamiku dan minta dijemput pulang. Haha payah bener…

Sambil menunggu jemputan aku duduk di bangku kepunyaan tukang tambal ban di pinggir jalan. Tukang tambalnya belum buka. Aku duduk melihat orang lalu lalng ke pasar. Kemudian ada ibu yang membuang sambah dan aku sapa beliau dan kamipun terlibat percakapan.

Beliau berusia sekitar 70 tahun. Masih gesit menyapu dan membuang sampah. Namanya Ibu Hajjah Hasnah. Aku tahu karena beliau bercerita cucunya memanggilnya Nenek Hasnah. Nenek Hasnah mempunyai 3 putra dan putri. Anaknya yang pertama belum lama meninggal karena jantung, meninggalkan 1 putri dan 2 orang putra.

Kulihat matanya berkaca-kaca saat menceritakan putranya. Aku juga ikut merasa sedih. Aku membayangkan diriku juga pasti akan sesedih itu. Ibu tetaplah seorang ibu meskipun anaknya sudah berkeluarga juga.

Terlintas banyak pertanyaan setelahnya. Akankah aku bisa sesehat beliau saat tua. Apakah aku akan kesepian dan lain-lain. Aku berharap aku akan sehat dan tak merepotkan anak cucuku kelak. Aku ingin hidup berdua saja dengan si ayah. Aku tidak mau ikut anak-anak. Kalau sudah tua sekali, mungkin aku akan tinggal di panti jompo biar tidak merepotkan anak-anak.

#150katabercerita #tanggalganjilAISEIbercerita

#AISEIWritingChallenge #warisanAISEI

#pendidikbercerita

#Jan1AISEIWritingChallenge


Komentar

  1. salam sehat dan bahagia selalu, bu, :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Salam sehat dan bahagia juga untuk Mb Dahlia amin

      Hapus
  2. Begitu pula yg terlintas dipikiran saya bu. Sebagai seorang kalau bisa tidak mau merepotkan anak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama ya Bu, semoga kita sehat-sehat selalu ya Bu aamiin

      Hapus
  3. Semoga kita sll sehat smpi hati tua dan tidak merepotkan anak2

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

MENGENAL REMPAH-REMPAH

PEMANDANGAN DARI ATAS JEMBATAN BP2IP

BELAJAR ICE BREAKING DARI KAK KUSUMO