Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2020

CIKGU TERE, BUKAN GURU BIASA

Gambar
  Sesi 12 Belajar Menulis Gelombang 16 Host: Bp. Wijaya Kusumah (Om Jay) Narasumber: Ibu Theresia Sri Rahayu, S.Pd, S.D (Cikgu Tere) Moderator: Ibu Aam Nurhasanah   Malam ini, Jum’at, 30 Oktober 2020 saya kembali mengikuti kelas menulis Om Jay. Saya sudah terlambat lima belas menit ketika menyalakan HP dan membuka WA. Bukan apa-apa, karena sedang menikmati very l ong weekend   libur cuti bersama Maulid Nabi Muhammad SAW   dari hari Rabu membuat saya jadi   lupa hari. Saya   scrolling ke atas dan menemukan bahwa malam ini kami belajar bersama Cikgu Tere. Siapa ya Cikgu Tere ini ? Ketika melihat flyer tampaklah sesosok perempuan muda yang kelihatan smart dan percaya diri. Saya berdecak kagum membaca profilnya. Sungguh memang bukan guru biasa. Prestasinya berderet. Ada sekitar 25 pencapaian yang ditulisnya di profil. Tampaknya kelas malam ini akan sangat menarik untuk disimak.  Profil Cikgu Tere mempunyai nama lengkap Theresia Sri Rahayu, S.Pd. SD.   Cikgu lahir di Ku

SELF HEALING

Gambar
  “Fokus healing dan perbaki dirimu, kemudian biarkan kebaikan-kebaikan yang akan mendatangimu” (Pishiyoga)   Kata-kata di atas saya temukan di sebuah postingan milik salah satu teman instagram, sekaligus teman facebook. Memperbaiki diri di sini maksudnya adalah proses pemulihan pada diri sendiri dari gangguan psikologis, bisa berupa trauma dan juga luka batin yang disebabkan diri sendiri atau orang lain. Sebagai manusia yang banyak berhubungan dengan manusia lain dan juga berhubungan dengan persoalan hidup, tentunya kita pernah mengalami kekecewaan, sakit hati, marah dan bahkan dendam pada orang lain atau pada diri kita sendiri. Rasa kecewa, sakit hati, marah dan dendam tersebut ternyata kalau terlalu lama kita simpan bisa menyebabkan jiwa kita tidak sehat. Kalau permasalahannya tidak terlalu berat biasanya perasaan-perasaan tersebut bisa kita lupakan dengan mudah. Namun untuk perasaan yang sifatnya berat dan lama, sudah seharusnya kita juga bisa menghilangkannya. Salah satunya

BAPAK

Gambar
  Bapak berusia 68 tahun di KTP. Sekitar empat tahun lebih muda dari usia sebenarnya. Kenapa bisa begitu? Dulu orang tua Bapak masih buta huruf jadi tidak mencatat dengan baik tanggal lahir anak-anaknya. Ketika mau masuk sekolah barulah mengira-ngira berapa umur Bapak. Tapi kemudian ada yang bersaksi bahwa Bapak ternyata lebih muda 4 tahun dari usianya. Beliau adalah seorang pensiunan guru PNS. Beliau pensiun tahun 2012. Sekarang kegiatan Bapak adalah mengantar cucunya sekolah di TK, olahraga, ke masjid , memelihara beberapa ekor ayam ,menyapu halaman dan juga menanam bunga-bunga di halaman rumah. Bapak cukup sehat dan aktif, beliau masih kuat bersepeda hingga belasan kilometer atau berjalan kaki kemana-mana. Keluhannya hanya satu darah tinggi. Darah tingginya memang karena faktor usia dan makin parah saat Ibu divonis gagal ginjal. Beliau sering menunggu Ibu yang tidak bisa tertidur karena sesak nafas. Stress dan terpukul melihat orang yang selama ini dicintai dan mengurusnya j