Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2020

KEBIASAAN BURUK DAN BAIK

Gambar
  Mumpung di penghujung tahun 2020, aku ingin menulis daftar kebiasaan buruk dan baikku. Kalau yang baik akan kupertahankan dan aku akan belajar meninggalkan yang buruk. Aku mulai dengan kebiasaan burukku yang segunung: 1.       Sering mengutamakan pekerjaan dibanding keluarga. 2.       Suka menunda pekerjaan. Menunggu deadline dulu baru bangkit. 3.       Suka ngomel-ngomel kalau kecapekan 4.       Masih tidak sabar mengajari anak disiplin dan tanggungjawab 5.       Menuntut banyak keterlibatan suami terhadap pekerjaan rumah tangga. Kadang bikin berantem hehe 6.       Kurang percaya diri 7.       Terlalu mudah percaya sama orang 8.       Sayang membuang barang yang sudah lama tak dipakai, padahal menuh-menuhin rumah. 9.       Kalau hujan, beralasan untuk tidak olahraga 10.   Sholat tak tepat waktu 11.   Kalau sudah sebel banget sama orang susah pulihnya 12.   Ketagihan nonton drakor lagi 13.   Kurang membaca 14.   Masih perlu belajar sabar mengatasi masal

BELAJAR BERSYUKUR

Gambar
  Biasanya kalau libur (Sabtu atau Minggu) aku suka ke pasar, belanja untuk beberapa hari ke depan. Tapi hal itu tidak kulakukan Sabtu dan Minggu ini. Kenapa? Karena merasa libur panjang jadi merasa punya waktu banyak untuk belanja dan mengolah makanan. Pagi ini aku belanja ke tukang sayur dekat rumah. Pertama bingung juga mau masak apa. Anak dan suami selalu menjawab “terserah” kalau ditanya Ibu masak apa hari ini. Nambahin bingung aja. Hehe. Ya sudahlah aku beli kacang panjang seikat, tempe sepotong, paha atas ayam setengah kilo. Daun bawang 3 ribu, kerupuk dan juga beli telor ke warung depan rumah sekilo. Masak apa Bu? Hihi oseng kacang dan tempe saja yang gampang, goreng ayam dan bikin sambel. Kayaknya udah enak banget dimakan pakai nasi hangat. Kalau telor mah memang selalu harus ada. Pasti Ibu-ibu paham, cara tercepat untuk menyajikan makanan ya telor dadar. Makanya tadi beli daun bawang. Bisa untuk alternatif makan malam nanti. Alhamdulillah, aku bersyukur meskipun pandemi

BELAJAR TIDAK TERLALU KHAWATIR

Gambar
  Aku tumbuh di keluarga yang taat norma agama dan norma sosial. Mungkin karena Bapak adalah seorang guru sehingga kami benar-benar dididik dalam nilai-nilai yang baik. Mungkin juga karena aku tumbuh di lingkungan keluarga Jawa yang sangat menjunjung tinggi penghormatan terhadap orang lain, adab dan juga sopan santun. Orangtuaku adalah orangtua yang sangat taat aturan. Hidupnya lurus dan tak pernah menyimpang. Hidup kami begitu tenang meskipun tak punya hal mewah. Aku tak pernah merasa khawatir. Begitulah yang aku lihat dan rasakan setiap hari selama aku diasuh orangtua.   Ketika aku menikah dan belajar hidup mandiri aku menemukan bahwa ternyata hidup tak selurus seperti yang orangtuaku jalani.   Ada banyak hal yang sering membuatku khawatir berlebihan. Mungkin karena aku sudah hidup mandiri dan menjadi orang tua. Mungkin juga karena jaman sudah berubah. Atau karena aku tinggal di kota bukan di kampung seperti saat aku masih bersama orang tua. Hal yang sering aku khawatirkan misa

BUKU ANTOLOGI PERTAMAKU

Gambar
  Bulan Desember ini merupakan sebuah bulan berkah untuk saya. Kemarin saya menerima paket yang berisi buku antologi yang saya tulis bersama teman-teman. Rasanya terharu sekali melihat ada nama saya tertulis dibagian belakang buku. Tertulis di nomor 14 dari 28 penulis lainnya. Buku ini diterbitkan oleh OASE PUSTAKA, Sukoharjo, Jawa Tengah. Saya makin terharu karena di kota kecil inilah saya dilahirkan. Saya tidak menyangka sama sekali, karena sebagai penulis buku antologi kami semua hanya menulis naskah, selanjutnya untuk urusan cover buku, ISBN dan penerbitan semua sudah diurus oleh Ibu Kanjeng dan juga Ibu Aam.   Bagaimana awal mulanya saya bisa menulis buku antologi ini? Saya adalah salah satu peserta kelas menulis gelombang 16 yang diprakarsai oleh Om Jay. Ketika di kelas kelima saya mendapatkan mentor Ibu Kanjeng yang kemudian mengajak kami untuk menulis buku antologi.   Saya memberanikan diri mengikuti tantangan ini. Buku ini berkisah tentang cerita kami, para penulis pemul

MENJADI IBU

Gambar
  Menjadi seorang ibu merupakan karunia terbesar dalam hidupku. Selama hidup aku sering merasakan bahagia namun, belum pernah aku merasa sebahagia saat menjadi ibu. Rasanya bahagia tak terkira. Buatku, anak-anak merupakan kado terindah yang pernah Allah berikan padaku. Waktu melahirkan si Kakak, aku merasa sangat disayang oleh Allah. Sakit yang aku rasakan di sepanjang proses persalinan hilang begitu saja begitu kulihat makhluk mungil yang ditidurkan di sebelahku. Rasanya Allah sayang sekali padaku dengan memberiku hadiah seindah ini padaku. Kupandangi wajahnya yang   sangat imut. Aku sentuh dengan sangat hati-hati. Aku takut tanganku akan menyakiti kulitnya yang sangat halus. Aku juga takut membangunkan tidurnya yang sungguh nyenyak. Perasaan haru, perasaan terima kasih, perasaan lengkap, perasaan bahagia, perasaan indah dan luar biasa memenuhi rongga dadaku. Rasanya mau pecah saking penuhnya. Karena menjadi ibu inilah aku jadi makin hormat dan makin sayang pada Ibuku. . Aku s

MEMANAGE RASA SAKIT

Gambar
  Bagaimana rasanya ketika seseorang menyakitimu dengan kata-katanya? Sakit dan dada mendidih   karena perasaan marah kan ya? Ingin rasanya membalas hal yang sama. Biar rasa sakit terbalaskan. Iya betul sekali, itulah   keinginan sesaat yang muncul ketika kita disakiti seseorang. Namun apakah hal itu akan menyelesaikan masalah? Tidak bukan? Masalah biasanya akan semakin besar kalau kita membalas perlakuan mereka. Kenapa? Karena orang yang memang suka sekali menyakiti orang lain biasanya tak pernah sadar bahwa dirinya itu yang memulai. Mereka tak akan pernah mengakui kalau mereka salah. Kalau kita membalas, nada-nada tinggi akan makin sering diucapkan ke kita. Ditambah sindiran-sindiran kasar yang sebenarnya tidak pantas keluar dari mulut seorang yang terdidik baik. Pasti akan membuat situasi semakin runyam. Hal terbaik adalah menahan diri. Kalau masih emosi tinggalkan tidak usah dijawab. Kalau di social media ya sebaiknya tidak usah langsung dibalas kalau masih emosi. Pikirkan dul

"IF" BY BREAD

Gambar
  Lagu di atas berjudul “IF” dinyanyikan oleh Bread. Lagu ini ditulis oleh David Gates di tahun 1971. Aku belum lahir waktu itu. Tapi lagu ini sungguh sangat berkesan buatku. Lagu ini menemani masa remajaku. Saat itu di kotaku: Solo, ada sebuah stasiun radio yang tiap malam Minggu memutar lagu ini sebagai backsound sebuah acara: SAS Memory Song . Dalam acara ini penyiar radionya, saat itu namanya adalah Mas Sapto Adi Nugroho akan membacakan surat pembaca. Biasanya surat yang isinya tentang kisah percintaan, tapi ada juga kisah persahabatan atau juga kisah kasih universal lainnya. Mas Sapto begitu pandai membaca surat-surat itu. Pendengar dibawa merasakan apa yang dirasakan penulis.   Lagu “If” ini atau “Aubrey” adalah backsound nya. Sayup-sayup mengiringi suara Mas Sapto membaca surat dengan segenap rasa. Kadang aku menangis larut mengikuti surat itu, kadang ikut bahagia. Setelahnya Mas sapto akan memutar satu lagu yang pas dengan isi surat tersebut. Aku sudah lupa berapa sur

KURSUS MAHIR DASARKU

Gambar
  Sudah dari dulu aku suka pramuka. Aku suka pramuka karena waktu itu banyak sekali kegiatan yang menyenangkan. Kenangan terindah pramuka adalah saat kemah SD dan SMP. Saat itu pramuka ya masak sendiri, tidak seperti murid-muridku makannya pesen catering atau nasi padang. Kalau lapar lagi malam-malam baru bikin mie instant. Setelah jadi guru, saya beberapa kali terlibat kegiatan pramuka namun tidak benar-benar terlibat karena memang sudah ada pembina pramuka dan juga pembantu pembina yang melatih anak-anak. Beberapa kali juga ikut acara anak-anak seperti perkemahan sabtu minggu, bakti sosial, pengukuhan penggalang dan lain-lain. Pernah punya pengalaman lucu tentang kegiatan pramuka. Saat itu saya masih mengajar di sekolah swasta. Kami membawa anak-anak persami di Taman Buah Mekar Sari. Kami sengaja tidak sewa bis namun, menyewa truk marinir. Anak-anak, guru, pembina dan pembantu pembina naik itu juga. Setelah beberapa saat kami naik mobil itu teleponku tak berhenti berdering. Or

KETRAMPILAN PRAMUKA SIAGA

Gambar
                                                                                       Bentuk barisan upacara siaga adalah lingkaran Ragam ketrampilan siaga ini adalah materi yang disampaikan Kak Memed Gunawan di KMD kemarin. Pengetahuan ini merupakan bekal pengetahuan praktis yang bisa dimanfaatkan oleh pembina pramuka siaga untuk membina siaga. Kegiatan membina ini harus diatur agar bisa menarik, memberi semangat, memotivasi, meningkatkan kreatifitas anak-anak siaga. Untuk membina siaga dengan baik kita   harus mengetahui karakteristik siaga. Karakteristik siaga antara lain: 1.       Berusia 7-10 tahun 2.       Aktif, senang menari, menyanyi, 3.       A gak manja 4.       Senang mengadu 5.       Keingintahuannya tinggi 6.       Senang berkhayal Penguasaan pengetahuan peserta didik sangat tergantung pada golongan usia, lamanya anggota pramuka, dan kualitas pembina. Untuk itu sebagai pembina siaga kita harus mempunyai banyak inovasi. Pembina siaga juga harus memberika

SEJARAH KEPRAMUKAAN

Gambar
  Pramuka diperkenalkan di Indonesia mulai September 1945 di Gedung Balai Mataram Yogya. Dulu namanya pandu bukan pramuka. Ada banyak organisasi pandu saat itu yaitu KBI, HW, Siap, Natipij, Tridarma Kaki dan PK. Dibentuk panja agar pramuka bersatu tidak terpisah-pisah. Tokohnya adalah KBI Kepanduan Bangsa Indonesia, mereka adalah Soetarman, Soebagio, Koernia Jakarta. Mereka membawa amanat Ki Hajar Deawantara (Menteri PPK) menganjurkan agar bekas pemimpin kepanduan Indonesia untuk menghidupkan kembali gerakan kepanduan Indonesia. Beberapa tokoh berkumpul dan bersepakat untuk membentuk Panitia Kesatuan Kepanduan Indonesia sebagai suatu panitia kerja, menunjukkan pembentukan satu wadah organisasi kepanduan untuk seluruh bangsa Indonesia dan segera mengadakan Kongres Kesatuan Kepanduan Indonesia. Kongres yang dimaksud dilaksanakan pada tanggal 27-29 Desember 1945 di Surakarta dengan hasil terbentuknya Pandu Rakyat Indonesia. Perkumpulan ini didukung oleh segenap pimpinan dan tokoh se