YANG MUDA YANG BERKARYA

 

Sesi 8 Belajar Menulis Gelombang 16

Narasumber: Ibu Noralia Purwa Yunita, M.Pd 

Moderator : Bp. Bambang Purwanto


 

Malam ini sebenarnya saya agak segan mengikuti kelas. Semangat belajar saya tiba-tiba menurun. Saya merasa bosan menulis. Selain karena minder dengan kemampuan saya yang pas-pasan dalam menulis. Saya yang pemula ini  merasa tak berbakat menulis. Terseok-seok mengejar ketinggalan saya dengan teman-teman yang sudah hebat-hebat. Saya juga sering kesulitan mencari ide untuk menulis.  

Tapi saya tetap menyalakan gawai dan stay di WA group gelombang 16. Om Jay membuka kelas dan Mr Bams mulai mempersilakan  narasumber untuk memberikan kuliahnya. narasumbernya masih muda sekali, kelahiran 12 Juni 1989. Wow... luar biasa sekali. Saya serius menyimak dan tidak mengira  ternyata saya bisa menemukan obat penyakit saya. Ibu Noralia Purwa Yunita narasumber sesi 8 ini memberikan hal-hal yang sangat bermanfaat untuk mengatasi masalah saya.

Sebelumnya, alangkah lebih baik kalau kita mengenal beliau terlebih dahulu. Nama lengkap beliau adalah Noralia Purwa Yunita , M.Pd. Beliau menempuh pendidikan S1 dan S2 di Universitas Negeri Semarang. Beliau sekarang adalah pengajar di SMAN 8 Semarang.

Meskipun masih muda, beliau mempunyai segudang aktivitas. Selain pengajar beliau juga seorang penulis, blogger, admin di website guru penggerak,  anggota komunitas koordinator virtual Indonesia (KKVI), anggota MGMP Prakarya dan IPA, serta pembimbing ekstrakurikuler KIR SMP.

Tidak hanya segudang aktivitas, beliau juga mempunyai prestasi yang patut dibanggakan, diantaranya: Juara Harapan I lomba karya tulis di Universitas Negeri Semarang, program pendanaan Dinas Provinsi Jawa Tengah pada program fasilitasi karya ilmiah tingkat Provinsi Jawa Tengah, Program pendanaan LPPM pada usulan program pengabdian masyarakat, program pendanaan DIKTI pada program kreativitas mahasiswa tingkat nasional, pendanaan program Student Grand Hibah Im Here DIKTI, serta sebagai pembimbing lomba karya tulis ilmiah yang sukses sebagai juara 1 tingkat SMA se-Jawa tengah.

Ibu muda ini juga melihat pandemi ini sebagai berkah, karena karya-karyanya malah terbit di kala pandemi, seperti: Buku antologi "Menciptakan pola pembelajaran efektif dari rumah", "Digital Mindset", buku " Jurus Jitu Menulis dan Berprestasi", buku antologi " Kisah Inspiratif Sang Guru", dan beberapa artikel yang telah dimuat di media daring dan cetak. Selain itu beliau sekarang tengah menggarap beberapa buku untuk diselesaikan.

Ibu hebat ini ternyata juga pernah mengalami hal yang sama dengan saya. Beban pekerjaan yang bertumpuk dan perasaan bosan dan jenuh dalam menulis. Beliau mengatasinya dengan menerapkan skala prioritas pada pekerjaannya. Yang mana yang mau diselesaikan dahulu, itulah yang dikerjakan.

Beliau juga mempunyai cara yang menarik untuk menghilangkan rasa bosan yakni dengan melakukan hobi yang kita sukai untuk refreshing.  Selanjutya, kita juga tidak boleh membiarkan perasaan bosan berlarut-larut. Kita harus segera kembali beraktivitas setelah satu atau dua hari menghilangkan kejenuhan.

Untuk masalah kedua saya tentang kesulitan mendapatkan ide beliau menerapkan jurus Bpk Akbar Zainuddin. Yaitu  dengan cara mulai menulis dengan apa yang dirasa dan dilihat.  Misalnya merasa senang, tulislah kenapa senang, senang yang bagaimana yang sedang dialami. Senang sekali atau luar biasa senang, dan lain-lain. Kemudian kita juga bisa menulis dari apa yang kita lihat. Melihat orang pohon manga kita yang sedang berbuah lebat, melihat tetangga kita sedang menyuapi anaknya, atau apa saja yang ditangkap mata bisa menjadi bahan tulisan.  Berikut contoh karya-karya  beliau yang beliau mulai dari yang dirasa dan yang dilihat oleh mata: https://noraliapurwa.blogspot.com/2020/05/eksotika-pantai-bandengan-jepara.html

https://noraliapurwa.blogspot.com/2020/05/memahami-dunia-anak-lewat-tontonan.html

https://noraliapurwa.blogspot.com/2020/06/menjadi-orang-tua-kedua.html

Selanjutnya beliau punya kiat tersendiri untuk menulis, yaitu: niat, paksa,dan  mau. Niat, kita harus punya niat menulis yang kuat. Paksa,kita harus bisa memaksa diri kita keluar dari zona nyaman untuk terus menulis. Mau, kita harus mau mewujudkan niat kita tersebut menjadi karya yang nyata, menjadi sebuah buku.  

Menjawab pertanyaan agar lancar dalam menulis beliau menjawab bahwa kita harus banyak membaca. Kalau kita tidak pernah membaca maka kita tidak akan punya ide-ide, punya pengetahuan dan punya kosa kata tentang apa yang mau kita tulis. Kemudian tentukan dulu  kita ingin menulis apa, kalau menulis fiksi tentu saja kita harus banyak membaca novel, cerpen, dll. Sedangkan kalau mau menulis buku nonfiksi kita harus banyak membaca buku-buku referensi tentang yang mau kita tulis, jurnal ilmiah, dan lain-lain. Selanjutnya agar tulisan kita segera selesai kita harus fokus ke satu tema tersebut.Jangan kemana-mana.

Untuk menghimpun tulisan yang berserakan menjadi sebuah buku sebaiknya kita mempunyai outline yang jelas. Ikuti outline tersebut dan jangan keluar dari sana. Pertanyaan what dan why akan membantu kita dalam menyusun bab pembuka, kemudian how untuk bab isi dan berikan contoh-contoh untuk bab terakhir.

Tidak terasa 2 jam sudah menyimak kalimat-kalimat beliau di WA. Kalimat penutup beliau langsung menghujam hati: “Berkarya ketika waktu luang itu biasa namun berkarya ditengah kesibukan yang luar biasa , itu baru istimewa.” Langsung menohok karena saya selama ini memakai alasan tersebut untuk mangkir dari mengembangkan diri dan karya. Terima kasih Ibu Noralia, malam ini saya punya semangat baru untuk mengatasi kebosanan, mencari ide dan juga tidak cepat menyerah dengan kesibukan yang ada.

Kalau ingin berinteraksi lebih jauh dengan Ibu Noralia. Silakan hubungi beliau di email : noraliapurwa@gmail.com atau pada nomor whatsapp ; 087786578494 dan instagram : noralia_needtha.

Komentar

  1. Resumenya cukup bagus. Semangat bu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima aksih banyak Bu Ida....Sukses selalu buat Ibu...

      Hapus
  2. Tak kenal maka tak sayang ya Bu.begitu tau narsum dan isinya langsung klepek klepek. Mantap Bu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul Bunda, langsung klepek-klepek.Terima kasih Bunda...

      Hapus
  3. Nah, ini dia resume yang cukup banyak memakai bahasa sendiri. Sudah berbakat menulis kok Bu. Diteruskan saja. Salam sukses.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waduh pak ketua, langsung bikin saya geer nih hehe.. .Terima kasih banyak...semua berkat bimbingan Pak Ketua dan teman-teman hebat di sini. Bersyukur berada di tempat ini. Thanks a lot ...

      Hapus
  4. resumenya cukup lengkap bu, semangat ...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Thank you Pak Christ, jangan kapok berkunjung dan membantu saya untuk terus bersemangat biar seperti p Christ dan teman-team hebat di sini ya Pak ...

      Hapus
  5. Kenapa harus minder bu, tulisannya bagus koq kita semangat aja bu, mmng minat datang dan pergi tp mari kita semangat agar sukses bersama

    BalasHapus
    Balasan
    1. Siap Ibu... Terima aksih banyak Ibu untuk semua dukungan semangat dan kunjungannya. Semoga bisa segera mengejar Ibu dan teman-teman hebat yang lain aamiin.

      Hapus
  6. MasyaAllah tulisan sebagus ini alangkah bagusnya jika segera dihimpun menjadi sebuah karya yang dapat dinikmati semua orang. Tetap semangat ibu, tidak ada tulisan yang tidak bagus, semua tulisan punya keindahan tersendiri 😊

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih banyak Ibu... it really means a lot to me, bisa dikunjungi, dikomen dan disemangati Ibu... Makasih banyak Ibu... sukses selalu untuk Ibu...aamiin

      Hapus
  7. Bagus resumenya bu.... semangat terus!!!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih banyak Ibu...siap Ibu, semangat berkat dukungan teman-teman dan Ibu juga ...

      Hapus
  8. Semangaattt.. saling menyemangati yuu..

    BalasHapus
  9. Bu Halimah, mantapp
    Resumenya bagus bangettt...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pak Made, terima kasih banyak Pak. Terima kasih sudah selalu menyemangati saya. Terima kasih untuk kunjungan-kunjungannya. Jangan kapok ya Pak. Mohon maafkan saya kalau kadang belum berkunjung balik, karena saya yang pemula ini suka keteter mau baca punya teman-teman. Sibuk merangkai kata biar tugas terselesaikan. Terima kasih sekali lagi...sukses selalu buat Pak Made aamiin

      Hapus
  10. Balasan
    1. Terima aksih banyak Pak Andry, sukses selalu untuk Pak Andry aamiin

      Hapus
  11. Balasan
    1. Bu Nunung, terima kasih. Masih belajar Bu, serius saya minder sama teman-teman yang cepet dan bagus-bagus tulisannya. Terima aksih bnayak Ibu, semoga bisa menyusul temen-temen hebat di sini aamiin. Sukses untuk Ibu aamiin

      Hapus
  12. Semangat menulisnya bu. Sama sebagai pemula terkadang merasa malu dan minder dg teman-teman yg sudah biasa berselancar dg kata-kata luarbiasa. Salam literasi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul sekali Ibu, malu dan minder kalau lagi datang suka bikin ga bisa apa-apa. Takut mau posting... semoga saya bisa mengatasinya aamiin. Sukses selalu untuk Ibu. Terima kasiih dan salam literasi...

      Hapus
  13. Bagus sekali bu Halimah, tulisan sebagus ini kok, untuk penulis pemula mungkin perasaan yang sama dengan aku

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

MENGENAL REMPAH-REMPAH

PEMANDANGAN DARI ATAS JEMBATAN BP2IP

BELAJAR ICE BREAKING DARI KAK KUSUMO