FINGER PRINT
Liburan
semester ganjil sudah berakhir. Kami mulai masuk sekolah lagi. Anak-anak masih
belajar dari rumah karena tatap muka belum diijinkan mengingat kondisi pandemi
Covid-19 yang belum mereda. Namun, kami para guru harus WFO alias tetap masuk
sekolah. Kami masih melaksanakan pembelajaran jarak jauh dari sekolah.
Ternyata
ada kejutan saat kami masuk sekolah lagi. Kami mendapati absen baru dengan finger print dan khusus ASN diberlakukan
absensi berbeda, yakni dengan menggunakan aplikasi. Mungkin untuk daerah lain
sudah terbiasa menggunakan hal ini ya, namun, di sekolah kami ini merupakan
yang pertama.
Saya
pribadi merasa senang dengan diberlakukannya absensi ini. Kenapa? Karena dengan
absensi ini maka yang rajin ke sekolah selama ini bisa mendapat keadilan dengan
teman-teman yang jarang datang ke sekolah.
Baru
jam 07.00 namun kantor sudah ramai. Mereka antri finger print. Hehe lucu juga lihatnya. Untuk ASN hari pertama
absensi masih terkendala dengan aplikasi yang masih lemot. Saya baru berhasil
absen jam 08.53 menit. Mungkin karena
masih baru jadi aplikasinya masih error.
Ada
atau tak ada absen semacam itu sudah seharusnya kita sebagai abdi negara wajib untuk
melaksanakan kewajiban dengan baik. Integritas kita sebenarnya yang dipertaruhkan.
Namun kebanyakan orang menunggu dipaksa oleh keadaan seperti ini. Padahal
bekerja merupakan ibadah, pakai absen apapun atau tidak pakai sekalipun Allah
akan melihat kita bekerja dengan baik atau tidak.
#150katabercerita
#tanggalganjilAISEIbercerita
#AISEIWritingChallenge
#warisanAISEI
#pendidikbercerita
#Jan3AISEIWritingChallenge
ya, finger print lbh baik bu
BalasHapusBetul Mb Dahlia jadi lebih disiplin...
HapusPerlu menumbuhkan disiplin positif, nih.
BalasHapusIya Pak D, masih perlu terus belajar untuk disiplin
Hapus