THE POWER OF APPERCEPTION

 


Kelas kedua public speaking kali ini narasumbernya adalah Bapak Munif Chatib. Beliau adalah owner dari School of Human.  

Beliau memulai kelas dengan memberikan alasan kenapa sebagai seorang guru kita perlu sekali menguasai public speaking. Ada 5 hal yang penting yang menjadikan kita perlu tahu banyak tentang public speaking, yaitu:

1.      Peranan guru

2.      Kemampuan guru memuaskan otak reptil

3.      Membangun relasi kepada siswa

4.      Apersepsi

5.      Multi strategi

Beliau menyampaikan bahwa malam ini akan lebih fokus ke nomor 4 tentang apersepsi.  Kenapa? karena  untuk membuat siswa tertarik pada pelajaran yang akan kita sampaikan, kita memerlukan apersepsi yang bagus. Menurut beliau materi akan menarik tergantung pada menit menit pertama kelas. Menit-menit yang menentukan apakah kelas  kita menarik dan membuat penasaran siswa, atau sebaliknya garing dan membosankan.  

Kemudian beliau menyinggung soal macam-macam guru. Ada beberapa macam guru yaitu:

1.      Medium teacher:  guru yang hanya mengajar

2.      Good teacher :  setingkat lebih tinggi dari medium teacher, guru ini  menjelaskan

3.      Excellent teacher : guru yang mendemonstrasikan pengetahuan sehingga mudah dikuasai siswa

4.      Great teacher : inspiring teacher/ guru yang menginspirasi

Mana yang mau kita pilih? Tentunya kita ingin menjadi guru yang menginspirasi. Kalau kita bisa menjadi inspiring teacher kita akan menjadi public speaker yang luar biasa. Yang akan membuat siswa-siswa kita mendengarkan apa yang kita ajarkan dan bahkan membuat mereka melakukan apa-apa yang kita lakukan atau ajarkan.

Untuk menjadi guru yang menginspirasi tentunya tidak mudah. Kita harus menyadari bahwa kita mempunyai peranan sebagai cendekiawan, orangtua dan juga sahabat anak-anak. Untuk itu kita harus bisa berperan baik dalam ketiganya.

Yang kedua sebagai guru kita juga harus bisa memuaskan otak reptil siswa- siswa kita. Otak manusia dibagi menjadi 3, yaitu: Neocortex untuk berpikir , limbic utk emosi, dan reptilian untuk suasana. Suasana sangat mendukung pembelajaran. Kita perlu mengetahui  2 hal agar suasana belajar bisa berjalan baik, yaitu:

1.      Tempat belajar. Tempat belajar bisa indoor maupun outdoor. Untuk indoor diperlukan tata bangku yang bisa memungkinkan siswa dan guru berinteraksi dengan baik. Cahaya juga harus terang, sirkulasi udara baik dan tidak pengap. Tapi siswa biasanya lebih menyukai belajar outdoor karena lebih luas dan menarik tidak seperti dalam ruangan kelas.

2.      Penampilan guru

Guru harus berpenampilan yang bersih, rapi dan menarik. Jangan sampai bau badan tercium karena guru pasti berinteraksi sangat dekat dengan siswa.

Yang ketiga, sebagai seorang guru kita harus bisa membangun relasi yang baik dengan siswa. Bagaimana caranya? Untuk membangun hubungan yang baik dengan siswa kita harus:

1.      Ciptakan suasana yang fun/menyenangkan

Sapa siswa anda dengan baik, ramah dan dengan penghormatan selayaknya seorang manusia. Kemudian guru bisa bercerita tentang hal menarik sebelum masuk materi ajar, bisa dengan memberikan berita yang menarik yang sesuai dengan usia siswa. Bisa juga menceritakan  pengalaman pribadi, tempat wisata yang menarik, permainan yang menarik  atau juga kasus-kasus tak terselesaikan di Indonesia untuk membantu merangsang rasa ingin tahu yang tinggi dari siswa. 

2.      Menjadi fasilitator : student center learning, student engangement. Guru harus siap menjadi tempat bertanya, siap menjadi pendorong semangat dan juga siap memberikan rancangan-rancangan terbaiknya untuk siswa belajar.

3.      Katalisator: Guru harus siap menjadi motivator pemicu semangat siswa.

Motivasi: kita harus selalu memotivasi siswa yang lemah dalam pemahaman, dengan bantuan video motivasi

Bantuan siswa: memberi kesempatan siswa membantu temannya yang lemah dalam pemahaman.

Yang keempat adalah jangan lupa untuk melakukan apersepsi. Kalau kita mengajar, jangan dibiasakan langsung masuk materi tapi lakukan apersepsi dulu. Ada 3 landasan apersepsi yang perlu kita tahu, yaitu:

1.      Manusia adalah makhluk pembelajar

2.      Sifat dasar manusia adalah memerintahkan dirinya sendiri

3.      Manusia melakukan reaksi terhadap instruksi di lingkungannya jika dibekali perbuatan (stimulus) khusus

Nah, apersepsi ini akan membuat siswa penasaran tentang materi yang akan kita berikan. Sehingga menimbulkan semangat untuk mencari tahu lebih lanjut tentang materi dan siap untuk mendengarkan penjelasan atau instruksi kita. Apersepsi ada 4, yaitu:

1.      Alpha zone. Alpha  zone adalah zona dimana siswa paling baik untuk belajar. Alpha zone bisa didapat dengan fun story, music, ice breaking (tebak gambar, video lucu), brain gym. Sebagai guru kita harus mengadakan alpha zone setiap tatap muka, awal tatap muka, di tengah aktivitas. Untuk di awal tatap muka agar siswa kondisi emodinya positif dan limbic terpuaskan. Kita juga memerlukan alpha zone di tengah aktivitas untuk membuat siswa tidak mengantuk, tidak rebut karena keluar dari zona alpha.

2.      Warmer. Warmer atau pemanasan berkaitan dengan pengulangan materi. Bisa dikelola di tatap muka kedua dan seterusnya, dengan tanya jawab, dalam waktu yang singkat dan rehearsial.

3.      Pre teach, berkaitan dengan informasi pendahuluan. Merupakan informasi awal. Berfungsi untuk memperlancar strategi mengajar. Yang harus dilaksanakan tergantung strategi yang kita gunakan dan harus sesuai dengan SOP  

4.      Scene setting, berkaitan dengan metode/strategi. Scene setting ini merupakan pemberian pengalaman sebelum masuk ke materi inti. Fungsinya untuk pembangkit motivasi, minat dan penasaran siswa. Scene setting juga merupakan alasan dari penerapan strategi mengajar kita.

Sementara itu, sumber ide scene setting bisa kita peroleh dari:

1.      Survival: keselamatan hidup. Scene setting bisa berkaitan dengan keselamatan hidup seseorang atau makhluk lain. Contoh yang banyak digunakan adalah bencana alam, penyakit, kecelakaan dan lain-lain.

2.      Manfaat/ benefit materi. Topik materi bisa berkaitan dengan adanya manfaat yang akan di dapat pada saat topik materi tersebut dipahami atau dilakukan. Contoh yang banyak digunakan dari suatu alat, atau manfaat aktivitas untuk tubuh dan pengetahuan.

3.      Informasi/baru : Topik materi berkaitan dengan berita atau informasi yang up to date. Sumber bisa diambil dari koran, majalah, social media tentang berita terkait dengan materi

4.      Cerita imaginative: cocok utk anak SD. Sebelum melakukan aktivitas pembelajaran, diawali dengan cerita khayalan yang menarik minat siswa untuk masuk ke materi pelajaran. Cerita tersebut bisa didapat dari cerita film, atau dikarang guru sendiri. Biasanya cerita imajinatif ini sangat disukai oleh siswa-siswa usia golden age.

Adapun pola apersepsi bisa kita lakukan dengan cara bercerita, simulasi atau demo dan juga pemutaran film. Untuk bercerita, guru bisa bercerita tentang sesuatu yang berkaitan dengan materi yang akan disampaikannya. Untuk demo atau simulasi guru akan melibatkan siswa, memerlukan teaching aids dan juga pemahaman materi agar bisa didemokan dengan baik.

Untuk pemutaran film, bisa dilakukan di awal aktivitas pembelajaran. Siswa jangan diberitahu judul film dan maksud pemutaran film tersebut. Setelah itu guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok siswa untuk memberikan komentar terhadap film tersebut. Jenis film boleh beragam tergantung pada kecocokan pada materi ajar.

Luar biasa materi Bapak Munif. Sangat menarik. Saya belum pernah mendapat materi sedetil ini tentang apersepsi. Saya juga tidak menyangka bahwa apersepsi ternyata merupakan bagian sangat penting dalam proses pembelajaran di kelas. Sangat bermanfaat sekali bagi saya untuk dipraktekkan di dalam kelas-kelas saya nanti. Terima kasih banyak Pak Munif.

  

#150katabercerita #tanggalganjilAISEIbercerita

#AISEIWritingChallenge #warisanAISEI

#pendidikbercerita

#Jan9AISEIWritingChallenge

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MENGENAL REMPAH-REMPAH

PEMANDANGAN DARI ATAS JEMBATAN BP2IP

BELAJAR ICE BREAKING DARI KAK KUSUMO