DUNIA PENGGALANG

 


Saat ini saya masih mengikuti Kursus Mahir Dasar. Materi yang akan penulis share ini adalah materi hari pertama. Materinya tentang dunia penggalang. Mari kita simak paparan Kakak Saparhanan dari Pusdiklatcab Kab. Tangerang.

Penggalang termasuk anggota golongan pramuka usia muda, yaitu 11-15 tahun. Kelahiran penggalang ini ditulis oleh Lord Boden Powel dalam bukunya Scouting for Boys. Istilah penggalang ini diilhami dari peristiwa bersejarah sumpah pemuda 28 Oktober 1928. Bahwa pemuda bisa berbuat sesuatu untuk bangsa. Adapun  karakteristik penggalang adalah sebagai berikut:

1.      Senang kejutan yang menantang

2.      Emosional tinggi sehingga butuh Pembina yang memotivasi dan memngarahkan

3.      Pengaruh teman sebaya sangat kuat

4.      Minat dan aktivitas mulai sesuai dengan jenis kelaminnya.

5.      Suka usil dan jahil

6.      Mulai berpikir kritis dan rasa keingintahuannya tinggi

7.      Menyenangi permainan berkelompok

8.      Memerlukan dukungan emosional yang tinggi jadi sangat butuh pembimbingan Pembina atau pelatih

Penggalang sangat membutuhkan pendampingan orang dewasa untuk mengarahkan dan membina mereka. Usia mereka yang pada masa labil membuat mereka mudah terpengaruh pergaulan yang tidak baik.

Masa penggalang adalah masa mencari jati diri. Mereka harus diarahkan agar memiliki nilai-nilai positif. Sebagai pramuka mereka harus terus hidup dengan mengamalkan kode kehormatan penggalang (TriSatya dan Dasa Darma Pramuka). Sebagai pembina kita harus menanamkan Trisatya dan Dasa Darma Pramuka ke dalam anak-anak penggalang agar kenakalan remaja bisa dicegah.

Syarat Kecakapan Umum (SKU) Penggalang, terdiri dari proses pendewasaan dengan nilai-nilai luhur keagamaan/spiritual, penguatan pendidikan karakter, pengembangan emosional, dan pengembangan intelektual.

Penggalang diklasifikasikan menjadi 3 yaitu:

1.      Penggalang ramu: SKU Ramu selesai

2.      Penggalang rakit,

3.      Penggalang terap. Penggalang terap disimbolkan dengan mayang terurai bertangkai: menggambarkan penggalang yang riang lincah dan bersikap menarik sebagai calon penerus bangsa yang sedang berkembang dengan mengladi dirinya dengan jiwa pramuka berdasarkan Trisatya dan Dasa Darma Pramuka.

Persyaratan Khusus untuk mendapatkan SKK:

1.      Potensi ketrampilan yang dimiliki berdasarkan kecakapan yang dimilikinya

2.      Minatnya diarahkan oleh Pembina, pelatih atau orang dewasa

3.      Bekal dalam mengarungi kehidupan

4.      Akan mendapatkan tanda kecakapan khusus

Motivasi khusus dari Pembina bisa diberikan, diantaranya dengan penghargaan.  Tanda Kecakapan Khusus ada 3: tingkat purwa: bentuk lingkaran warna tepi merah, tingkat madya bentuk segiempat atau bujur sangkar tepinya merah, tingkat utama bentuk segilima tepi merah

Penghargaan bisa membentuk spiritual, membentuk karakter, menanamkan patriotisme cinta tanah air dan nasionalisme (mencintai produk dalam negeri), produk ketangkasan, bidang ketrampilan dan teknik pembangunan.

Penggalang juga berhak mendapatkan bintang tahunan untuk prestasi tekun latihan selama setahun, atau selama 2 tahun bintang tahunan 2 tahun. Penghargaan tahunan dan 2 tahunan berbeda. Bedanya adalah penghargaan setahun tanpa angka dan penghargaan 2 tahun di tengah bintang ada angka 2. Begitu seterusnya.

Berdasarkan PP Nomor 174 th 2012 tentang seragam pramuka penggalang, untuk tanda kecakapan kalau masih lima dijahit di sebelah lengan kanan untuk lebih dari 5 ditaruh di selempang. Setelah penggalang ramu, rakit dan terap selesai mereka berhak mendapat penggalang garuda setelah mengikuti dan lulus kecakapan tertentu.

Penggunaan tanda penggalang: nama diatas saku kanan, sebelah lengan kanan kwarting cabang, dengan jarak 3 jari, anggaran kwartir, kemudian sebelah kiri ada tanda regu. Nama regu putra diambil dari nama binatang dan putri dari nama bunga. Setiap regu dipimpin oleh pinru (pimpinan regu).Diberikan tanda 2 strip merah.Pratama adalah pemimpin regu utama, memimpin pasukan. Kumpulan 3 regu disebut sebagai pasukan yang dipimpin oleh seorang pratama.

Pengorganisasian penggalang.

Kelompok terkecil regu terdiri minimal 8 orang, dipimpin pinru dan waka pinru. Pasukan penggalang kelompoknya disebut dewan penggalang dipimpin pratama. Penggurus dibentuk melalui musyarawah penggalang. Filosofi: kata pasukan berasal dari kata pasukuan tempat berkumpul sebuah suku yang terdiri dari sekompok prajurit  yang menjelajah tempat baru.

Ciri penggalang: menggunakan tongkat 145 cm. Panjang tali 5 meter, bendera, memiliki yel yel dari masing-masing regu. Garis 1 wapinru, garis 2 pinru, garis 3 pratama, Pembina, pembantu Pembina utk mengarahkan, membina untuk mengambil keputusan

Tugas dewan penggalang :

1.      Merencanakan kegiatan,

2.      Menyetujui masuk atau keluarnya anggota,

3.      mengurus keuangan dan harta benda,

4.      Memberikan hukuman atau hadiah.

Barisan upacara berbentuk angkare karena dianggap pikiran penggalang sudah terbuka maka diperkenalkan dunia luar dengan cerminan kepribadian pembinanya.

Kegiatan penggalang bermacam-macam, diantaranya: LT1, LT2, LT3, LT4, LT5, nasional, jambore. Ada juga gladian pinru, program partisipasif. Semua kegiatan harus berasaskan; modern, manfaat , taat pada kode kehormatan penggalang.

Tahapan latihan adalah: pertama upacara pembukaan, diikuti latihan, ditutup upacara penutupan. Untuk para Pembina dimohon agar membiasakan peserta didik untuk memakai upacara pembukaan dan penutupan untuk memupuk rasa cinta tanah air.

#150katabercerita #30hariAISEIbercerita

#AISEIWritingChallenge #warisanAISEI

#pendidikbercerita

#Dec10AISEIWritingChallenge

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MENGENAL REMPAH-REMPAH

PEMANDANGAN DARI ATAS JEMBATAN BP2IP

BELAJAR ICE BREAKING DARI KAK KUSUMO