CIKGU TERE, BUKAN GURU BIASA

 

Sesi 12 Belajar Menulis Gelombang 16

Host: Bp. Wijaya Kusumah (Om Jay)

Narasumber: Ibu Theresia Sri Rahayu, S.Pd, S.D (Cikgu Tere)

Moderator: Ibu Aam Nurhasanah


 

Malam ini, Jum’at, 30 Oktober 2020 saya kembali mengikuti kelas menulis Om Jay. Saya sudah terlambat lima belas menit ketika menyalakan HP dan membuka WA. Bukan apa-apa, karena sedang menikmati very long weekend  libur cuti bersama Maulid Nabi Muhammad SAW  dari hari Rabu membuat saya jadi  lupa hari.

Saya  scrolling ke atas dan menemukan bahwa malam ini kami belajar bersama Cikgu Tere. Siapa ya Cikgu Tere ini ? Ketika melihat flyer tampaklah sesosok perempuan muda yang kelihatan smart dan percaya diri.

Saya berdecak kagum membaca profilnya. Sungguh memang bukan guru biasa. Prestasinya berderet. Ada sekitar 25 pencapaian yang ditulisnya di profil. Tampaknya kelas malam ini akan sangat menarik untuk disimak. 

Profil

Cikgu Tere mempunyai nama lengkap Theresia Sri Rahayu, S.Pd. SD.  Cikgu lahir di Kuningan, 13 September 1984. Beliau adalah seorang  guru di SDN Waihibur, Sumba Tengah, NTT. Masih muda tetapi sudah punya jam terbang tinggi. Buku-buku  Cikgu  antara lain : Buku yang ditulisnya bersama Prof. Richardus Eko Indrajit berjudul "Belajar Semudah Klik, Membangun Ekosistem Ubiquitous Learning Dalam Konsep Merdeka Belajar". Diterbitkan oleh Penerbit Andi. Buku satunya lagi berjudul “Bukan Guru Biasa”. Buku dengan 230 halaman ini diterbitkan oleh penerbit indie.

Buku yang selanjutnya yang akan terbit adalah buku tentang ilmu perbloggeran. Mulai dari membangun branding, membuat personal blog, tips menulis di blog, tips cara menarik ratusan / ribuan viewers  dari satu artikel, dan pemanfaatan blog sebagai media pembelajaran.

Silakan buka link berikut  https://www.cikgutere.com/ untuk mengetahui  lebih jauh tentang profil dan juga goresan pena beliau di blog. 

Bukan Guru Biasa

Malam ini Cikgu memilih tema, "Bukan Guru Biasa". Maksud beliau bahwa sebagai seorang guru kita harus bisa fleksibel dengan segala bentuk perubahan yang ada. Perubahan harus diterima dan dihadapi dengan terus belajar bukan dihindari. Terutama untuk masa pandemi  sekarang ini.  Sebagai guru kita harus bisa keluar dari zona nyaman untuk bisa menciptakan suasana baru yang menjadikan kita sebagai pemenang bukan sebagai pecundang yang menyerah kalah dengan keadaan tanpa berbuat apapun.. 

Untuk menjadi “Bukan Guru Biasa” kita harus terus memantaskan diri. Untuk dapat memantaskan diri kita harus melakukan 3 B yaitu: Belajar, Berkarya, dan Berbagi. Carilah ilmu yang banyak, tuangkan ilmunya lewat tulisan, dan bagikan tulisan tersebut sehingga dapat menginspirasi banyak orang.

Salah satu cara mencari ilmu adalah dengan bergabung menjadi peserta pelatihan belajar menulis. Mengikuti jejak Cikgu Tere, beliau bergabung di peserta pelatihan belajar menulis di gelombang 4 bersama Pak Brian. Kita sama-sama tahu bahwa Pak Brian,  Cikgu Tere dan juga banyak guru di komunitas pelatihan menulis Om Jay, yang malah punya banyak karya ketika pandemi. Dan langkah kita untuk bergabung dalam pelatihan belajar menulis gelombang 16 ini merupakan langkah yang benar dalam rangka melakukan salah satu langkah 3B, yaitu: mencari ilmu. Setelahnya tinggal banyak  menulis dan mempraktikan ilmunya. Terakhir membaginya di blog, agar dibaca banyak orang dan nantinya bisa menginspirasi orang lain. 

Alasan Bergabung Pelatihan Menulis

Pengalaman beliau  bahwa dengan bergabung ke group pelatihan menulisnya Om Jay beliau mendapat pengetahuan dan juga bekal untuk menulis. Awalnya juga sama seperti kita, beliau menulis resume, kemudian berkembang menjadi menulis artikel untuk lomba, menulis bacaan untuk pembelajaran  dan juga menulis buku untuk berbagai kepentingan. Memang butuh proses untuk dapat menulis artikel dan buku. Butuh jam terbang yang tinggi, sikap konsisten,  kesadaran yang tinggi untuk terus berlatih dan juga berani menerima tantangan.  Beliau juga berani menerima tantangan untuk bisa menulis resume tercepat dan juga menulis buku hanya dalam waktu seminggu bersama Prof. Richardus Eko Indrajit dan penerbit Andi.

Ada beberapa alasan yang mendasari Cikgu ikut pelatihan menulis, yaitu:

1.      Menulis itu hobinya sejak kelas 3 SD. 

Waktu itu Cikgu sudah menulis cerita dan bahkan buku sederhana yang dikliping, walaupun tidak diterbitkan. Sekarang, beliau sering menghabiskan waktu berjam-jam bahkan lembur selama menulis. Membuat keluarganya heran,  tapi buat beliau hal tersebut  menyenangkan. Menulis adalah passion beliau. Jadi semua dilakukan dengan enjoy dan kesadaran tersendiri, tak ada paksaan dan merupakan hal yg memang diinginkan.

2.      Untuk mengembangkan  skill menulis. 

Dengan bergabung dengan penulis lain dan komunitas menulis, akan membuat  kita terus termotivasi untuk belajar hal-hal baru dalam menulis.

3.     Untuk mengekspresikan diri .

Untuk Cikgu menulis adalah sarana menuangkan ide atau pemikiran yang sangat produktif. Ketika menulis Cikgu merasa bebas menjadi siapa saja dan bisa menggali imajinasi seluas – luasnya.

4.      Jembatan meraih prestasi.

Menulis mendatangkan banyak manfaat, di antaranya berbagai apresiasi sebagai bonus dari menulis didapatnya. Contohnya adalah : blogger inspiratif, penulis cerita mini terbaik, kreator artikel terbaik, penulis beberapa judul buku (indie dan mayor), Tim Reviewer dan Uji Keterbacaan Modul Literasi dan Numerasi, Tim pengembang konten artikel di Komunitas Belajar Guru Penggerak Kemdikbud.  Yang terakhir merupakan prestasi terbesarnya.

Cikgu Tere pandai memberi semangat pada peserta belajar menulis gelombang 16 dengan mengatakan bahwa resume kami sudah banyak yang bagus. Resumenya sudah memiliki padu padan kata dan alur yang  mengalir sehingga enak dibaca. Beliau juga yakin bahwa kami bisa menjadi penulis yang baik selepas dari pelatihan kami ini. 

Writer Blocks

Selanjutnya Cikgu Tere mengingatkan menulis itu tidak boleh mengandalkan mood atau suasana hati. Sebagai seorang penulis kita harus bisa menulis dimana saja, kapan saja, dan dalam keadaan apa saja. Hal ini dimaksudkan agar kita bisa membuat jam terbang yang semakin tinggi. Juga agar kita sebagai penulis pemula tidak mengalami writer blocks.

Seandainya  kita terkena  writer blocks, kenali dulu penyebab writer block itu. Apakah dari diri kita sendiri atau dari faktor luar. Setelah tahu penyebabnya kita akan dengan mudah mencari solusinya. Contoh : ketika kita menemukan writer bloks kita berasal dari menulis berdasarkan mood (faktor diri) maka kita harus membuat jadwal menulis. Paksa untuk menulis di jam tersebut. Kalau suasana menulis yang tidak mendukung yang jadi masalah (faktor luar), solusinya adalah dengan mengenali gaya menulis kita dan menciptakan suasana menulis yang diinginkan.

Resep Khusus Menulis

Dalam menulis buku Cikgu Tere mempunyai resep khusus yang sudah dipraktikannya dalam menulis yang disingkatnya menjadi  IDOLA. IDOLA  artinya:

I = Identifikasi topik menarik

D = Daftar semua judul yang luar biasa

O = Outline terperinci akan membantu

L = Lanjut menulis isi bab

A = Atur layout sesuai permintaan penerbit

Manfaat Menulis

Menulis selain ajang untuk mengapresiasikan diri, juga memiliki manfaat yang luar biasa. Cikgu mengatakan berkat menulis di blog terus menerus, keterampilan menulisnya semakin meningkat dan terasah. Beliau juga mendapat banyak apresiasi tak terduga dari berbagai pihak. Contohnya:  tanggal 1 Oktober 2020, Cikgu mendapat hadiah 10 juta rupiah dalam bentuk media pembelajaran karena berhasil menjadi  Kreator Konten Artikel Terbaik dalam Lomba Pancasila Bakti 2020 di Kemdikbud.

Ada lagi manfaat yang dirasakan Cikgu ketika rajin menulis. Beberapa kali Cikgu lolos seleksi lomba tingkat nasional, salah satunya karena banyaknya jejak digital tulisan Cikgu di blog dan juga di medsos. Sekarang jaman digital, Ketika orang ingin tahu siapa kita. Maka orang tersebut akan mencari kita dari media sosial.   Jejak kita di sana akan banyak bercerita tentang siapa kita. Nah inilah pentingnya personal branding bagi seseorang.

Personal Branding

Untuk itu kita harus membangun personal branding yang bagus, terutama di media sosial. Kita tidak boleh menulis sesuatu yang bukan merupakan personal branding kita. Hati-hati menampilkan citra di media sosial karena orang akan menilai kita dari sana. Contohnya Cikgu membangun personal branding bahwa Cikgu adalah “Bukan Guru Biasa” , maka Cikgu akan memposting sesuatu yang mendukung personal brandingnya. Cikgu juga tidak mau mencampur tulisannya yang bukan merupakan tulisan bertema pendidikan, sehingga  branding “Bukan Guru Biasa” akan tetap melekat pada Cikgu. Untuk lebih jelas silakan buka tulisan Cikgu tentang personal branding ini di:  https://www.cikgutere.com/2020/03/kiat-membangun-branding-melalui-blog.html.

Kiat Sukses Meraih Prestasi Dalam Menulis

Tak lupa, beliau memberikan kiat sukses untuk meraih prestasi termasuk untuk menerbitkan buku mayor, diantaranya adalah :

1. Berpikir positif

2. Tetapkan target / fokus pada tujuan

3. Maksimalkan potensi

4. Miliki mindset pembelajar

5. Ciptakan lingkungan yang mendukung

6. Atur waktu seefektif mungkin

Beberapa Trik dalam Dunia Kepenulisan

1. Apa yang harus kita lakukan ketika kita bingung mau menulis buku jenis apa? Kita bisa menggunakan google trend.  Dengan google trend kita bisa melihat topik-topik apa saja yang sedang menarik dan dibaca banyak orang.  Jadikan topik tersebut sebagai bahan untuk menulis buku. Insyaallah buku kita akan banyak peminatnya. Bisa juga dengan belajar membaca situasi dan juga kebutuhan saat ini. Misalnya sedang ada program guru penggerak maka kita bisa menulis tentang guru penggerak atau tentang merdeka belajar.

2. Saat kita sudah berniat bersungguh-sungguh untuk menulis kita harus menetapkan jadwal untuk menulis. Waktunya bisa kapan saja. Paksa diri kita untuk memenuhi waktu itu untuk menulis. Jadikan aktivitas kegiatan kita sebagai bahan untuk ditulis, jangan dijadikan penghalang. Justru aktivitas yang banyak bisa membuat kita mempunyai banyak bahan untuk menulis. Tapi kalau mau menulis buku, usahakan fokus dulu pada satu topik agar buku kita segera selesai. Kalau mau lancar usahakan menulis topik yang paling kita sukai dan paling kita kuasai.

3. Berbicara mengenai hambatan dalam menulis.  Tentu saja hambatan dan tantangan akan selalu ada di depan kita, di mana pun kita berada. Tapi kita harus selalu  fokus untuk meraih kesuksesan dengan mengabaikan hambatan tersebut. Caranya abaikan saja, tutup mata tutup telinga kita terhadap omongan orang yang miring tentang kita. Usahakan untuk bisa menjalin hubungan dengan orang-orang  yang satu frekuensi dengan kita. Tujuannya agar lingkungan kita selalu diisi dengan energi positif yang nantinya akan mendorong kita untuk terus berkarya dan meraih prestasi.

4. Jaga terus konsistensi menulis, terutama di blog.  Cikgu mengakui kalau beliau  termasuk idealis dalam membuat sebuah tulisan. Namun beliau harus tetap selalu menulis tiap hari.  Cikgu  menggunakan Catatan HP untuk menuliskan draft tulisannya. Jadi intinya, setiap hari harus menulis meskipun tidak diposting di blog.

5. Untuk ide tulisan, biasanya akan muncul dengan sendirinya. Terutama kalau kita sudah terasah menulis. Kita akan terpancing dengan situasi yang sedang terjadi.  Ide brilian akan kita temukan saat kita membuat peta konsep terlebih dahulu. Sebaiknya fokus pada pengamatan lingkungan sekitar dulu. Dari situ akan muncul ide-ide sederhana yang akan menghasilkan tulisan luar biasa setelah dipoles.

6. Tidak ada seorang penulis yang langsung besar. Semuanya berawal dari penulis yang kecil dulu.   Lama- kelaman  tulisannya akan dihargai orang, asalkan, kita terus konsisten dalam menulis. Kemudian kita tinggal memilih mau menulis dimana, menulis di blog maupun di media sosial yang lain. Terserah kita. Namun Cikgu menyarankan kita untuk menulis di blog, karena menurutnya blog itu lebih keren daripada media sosial yang lain. Dan selanjutnya kita tinggal memelihara konsistensi kita dalam menulis, karena tanpa konsistensi kita tidak akan dikenal orang.

7. Kita juga harus bersikap  terbuka dan positif terhadap saran serta kritik dari para pembaca. Kita juga harus bisa berlaku sebagai pembaca untuk tulisan kita sendiri.  Ketika sudah selesai menulis baca kembali tulisan kita. Tempatkan diri kita sebagai pembaca, agar kita terus bisa menjaga keobjektifan tulisan kita. Dengan begitu tulisan kita akan tetap terjaga kualitasnya.

Cikgu menutup kelas dengan kesimpulan bahwa  menjadi penulis, adalah sebuah jalan yang mulia dan harus  ditapaki dengan penuh keyakinan. Karena menulis itu bukan hanya ajang pembuktian diri namun juga sebagai jalan untuk menginspirasi dan memotivasi orang lain.

Sungguh luar biasa narasumber dan materi malam ini. Tak henti-hentinya saya  bersyukur mendapat anugerah kesempatan menjadi murid di kelas ini. Saya bertemu dengan mentor-mentor hebat yang sangat menginspirasi, terutama malam ini. Semoga saya bisa istiqomah, terus menulis. Siapa tahu suatu saat saya  akan menginspirasi orang lain amin.

 

 

Komentar

  1. resume oke,
    maaf memberi usulan: teksnya dikemas apik, bentuknya bebas, bisa meniru dr contoh tulisan lain . Salam literasi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih banyak masukannya Pak Christ, salam literasi...

      Hapus
  2. Resumenya sangat komplit. Saran saya ibu bisa tambahkan heading dan sub heading dalam artikel yang panjang agar memberi jeda bagi pembaca untuk menyelesaikan semua bagian artikel. Tetap semangat.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah senengnya dikomen Cikgu, Siap Cikgu, terima kasih banyak masukannya....

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

MENGENAL REMPAH-REMPAH

PEMANDANGAN DARI ATAS JEMBATAN BP2IP

BELAJAR ICE BREAKING DARI KAK KUSUMO