BANJIR

 


Musim hujan tahun lalu, sekolahku terkena banjir. Hujan dengan intensitas tinggi mengguyur bumi selama berjam-jam tanpa henti. Akibatnya sekolahku yang terletak di tengah-tengah sawah tergenang air.

Yang pertama terlihat adalah lapangan. Kemudian air pelan-pelan mulai masuk kelas dan kantor guru. Kami yang ada di kantor bersama-sama menyelamatkan barang yang ada. Guru-guru hanya sedikit yang di kantor. Kebanyakan menunggu anak di kelas.

Di kelas juga gaduh karena air mulai masuk kelas. Pelajaran otomatis terhenti. Anak-anak menyelamatkan buku-buku dan juga sepatu mereka. Karena kondisi tak terkendali ,mereka akhirnya dipulangkan.

Karena hujan masih saja turun, selama 3 hari sekolah terendam banjir. Tapi tak ada raut sedih sedikitpun di wajah anak-anak. Mereka tetap datang ke sekolah tiap hari meskipun sudah dilarang. Sampai di sekolah mereka mainan air. Duduk-duduk di tepi lapangan serasa duduk santai di tepi kolam renang.

Ada juga yang berlarian bolak-balik menyeberangi lapangan. Bahagia sekali sepertinya. Kami para guru hanya bisa ikut tertawa melihat kepolosan dan kebahagiaan mereka. Rasanya kita memang perlu belajar banyak dari anak-anak yang selalu memandang sesuatu dengan keceriaan dan kepolosannya.

 

#100katabercerita #30hariAISEIbercerita

#AISEIWritingChallenge #warisanAISEI

#pendidikbercerita

#Day23AISEIWritingChallenge

Komentar

  1. Zona hijau ya Bu, siswanya sudah masuk..
    Di saya masih BDR...
    Kangen para siswa..

    BalasHapus
  2. Itulah dunia anak-anak ya, Bu. Enjoy saja nampaknya.

    BalasHapus
  3. Ah..jadi inget..kelakuan anak2ku diskeolah juga..kalau hujan..seneng banget..apalg diijinin ujan2an

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

MENULIS ITU SEMUDAH UPDATE STATUS

MEMBUANG RAGU

LOMBA TATA UPACARA BENDERA