KELAS MENULIS

 

                                                                                                      AISEI Batch 2

Saya ingin bisa menulis. Ingin seperti yang Om Jay dan AISEI katakan bahwa kita harus bisa meninggalkan legacy. Saya ingin diakui kalau pernah ada di dunia ini. Untuk itu saya ikut kelas menulis. Saat ini saya mengikuti dua kelas sekaligus. Yang satu kelas AISEI dan yang satu lagi kelas menulisnya Om Jay.

Untuk kelas AISEI, ini batch kedua saya setelah di batch satu saya  gagal mendapatkan sertifikat karena tulisan saya tidak mencapai 20. Namun, AISEI sudah membuat saya mempunyai blog dan berani memposting tulisan pertama saya di blog. Waktu itu AISEI tidak membatasi saya menulis apa. Hanya 20 postingan. Cukup mudah kan ya sebenarnya untuk yang sudah pengalaman? Berhubung saya masih pemula jadi bingung mau nulis apa. Hehe

Sebenarnya saya punya beberapa tulisan di blog selama mengikuti kelas AISEI batch satu. Tapi hanya satu atau dua yang saya share linknya ke group. Saya malu, merasa tulisan saya masih jelek dan tidak keruan juntrungannya.  Jadi saya biarkan saja tulisan saya itu di blog tanpa saya share link.

Di batch kedua ini, saya senang sekali. AISEI memberi tantangan menulis setiap hari. Temanya boleh apa saja yang penting tidak boleh kurang dari 100 kata. Pertama bingung mau menulis apa. Tiap bangun tidur sudah mikir hari ini saya menulis apa ya? Saya berhasil posting tidak ya hari ini? Kadang-kadang bengong di depan laptop. Kadang-kadang scrolling galeri mencari foto berjam-jam tapi tetap bingung mau menulis apa. Repot sekali pokoknya.

Kadang di tengah perjalanan minggir dulu gara-gara melihat sesuatu yang bagus. Berusaha mengambil fotonya. Sudah seperti wartawan senior saja hahaha. Tapi sampai rumah foto hanya didiamkan,  bingung mau merangkai kata.

Hari ini sudah hari ke-17. Saya masih sering bingung mau menulis apa tapi alhamdulillah 100 kata per hari terlampaui sampai hari ini. Sebuah prestasi yang buat saya luar biasa. Namun saya masih mengalami up and down. Saya masih minderan. Saya masih malu kalau mau posting.

Yang melegakan adalah teman-teman di group menulis baik-baik semua. Saya bahagia setiap membaca komentar teman-teman di blog. Banyak yang menyemangati meskipun tulisan saya masih jauh dari bagus. Ada yang mengkritik, tapi meskipun mengkritik semuanya disampaikan dengan sangat sopan. Mungkin karena komunitas pendidik jadi semua on the track. Kritikan dan masukan justru membuat saya senang karena saya tahu di mana salah saya. Saya senang bisa memperbaiki tulisan saya dan sambil memupuk keberanian untuk terus menulis.

Yang membuat down itu setiap melakukan blog walking. Lihat blog teman-teman yang keren-keren dan isinya sudah luar biasa. Langsung minder. Saya takut diam-diam teman-teman tertawa melihat blog saya dan isinya. Aneh dan receh. Tapi saat blog walking itu saya juga jadi bersemangat berharap suatu saat bisa seperti teman-teman yang hebat-hebat aamiin YRA.

Terima kasih kepada teman-teman semua yang sudah bersedia berkunjung juga memberikan masukan kepada saya. Mohon maaf kalau saya kadang belum blog walking karena terus terang membutuhkan energi besar untuk saya bisa menyelesaikan tugas-tugas menulis saya. Kalau sempat saya pasti blog walking karena itu juga penting agar tulisan saya makin bagus dengan melihat contoh yang bagus-bagus.

Terima kasih juga untuk Om Jay dan AISEI yang memberikan kesempatan pada saya untuk bisa mengembangkan diri dan bertemu mentor-mentor luar biasa dan bertemu teman-teman hebat di kelas. Sungguh saya merasa sangat beruntung.

 

#100katabercerita #30hariAISEIbercerita

#AISEIWritingChallenge #warisanAISEI

#pendidikbercerita

#Day17AISEIWritingChallenge