BATIK SOLO

 

                                                                                               Motif Parang Curigo

Pernah mengunjungi kota Solo? Apa yang biasanya anda bawa sebagai oleh-oleh? Pilihan oleh-oleh dari kota Solo itu lumayan banyak lho. Tinggal dipilih mau makanan atau souvenir. Kalau makanan anda bisa membeli: Intip goreng, Ampyang, Serabi Notosuman, Belut goreng, Rengginang, dan lain lain. Sedangkan untuk souvenir pilihan yang cocok adalah kain batik atau kerajinan dari bahan batik, seperti taplak meja, sarung kursi, sprei, kain batik dan lain-lain.

Batik memang merupakan komoditas utama kota ini. Anda bisa membeli batik dari harga yang murah sampai yang mahal. Anda bisa mencarinya di Pasar Klewer, Pusat Grosir Solo, Beteng Trade Center, Batik Laweyan, Kampung Batik Kauman atau bisa ke butik seperti Batik Danar Hadi dan Batik Keris.

Bagi orang Solo batik merupakan satu jenis kain yang tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan. Banyak upacara yang menggunakan kain ini. Terutama upacara pernikahan.  Motif batik bukan sekedar gambar melainkan mengandung makna dan sebuah doa baik yang dipanjatkan untuk pemakainya.

Ada banyak motif batik Solo. Namun saya hanya akan membicarakan beberapa diantaranya, yaitu: Sidomukti, Truntum, Sawat, Parang, Kawung, Satrio Manah, dan Semen Rante.

Pertama motif  Sidomukti, dalam motif ini terselip doa agar pemakainya sukses dan berhasil dalam hidupnya, makmur, sejahtera , dihormati, dan mulia . Sering dipakai untuk pengantin dengan tujuan hidup mereka berdua makmur, sejahtera tak kurang suatu apa.

Yang kedua motif  Truntum, Truntum  artinya penuntun atau panutan. Biasanya dipakai untuk orang yang sudah berkeluarga. Diharapkan orang tersebut bisa menjadi tuntunan dan panutan bagi anak-anaknya dan juga masyarakat sekitar. Dalam pesta perkawinan motif ini dipakai untuk orang tua pengantin.

Ketiga motif Sawat, yang berarti sayap. Dimaknai sebagi pelindung untuk pemakainya. Biasanya dipakai keluarga keraton. Jarang dipakai oleh rakyat biasa

Selanjutnya motif Parang,  menggambarkan semangat yang kokoh, teguh seperti karang yang dihempas ombak, tak bergeming, juga bisa bermakna kesinambungan, tak putus asa dalam memperjuangkan kehidupan yang lebih baik.

Ada lagi motif Kawung namanya, motif ini mencerminkan kepribadian pemimpin yang bisa menjaga hati dan mampu menjaga hawa nafsunya sendiri. Jaman dahulu motif ini hanya dipakai oleh kalangan raja.

Selanjutnya adalah motif Satrio Manah. Motif ini mempunyai arti mencapai tujuan. Biasa dipakai dalam acara lamaran. Biasanya dipakai oleh keluarga laki-laki. Berharap keluarga mempelai wanita menerima lamaran putranya.

Terakhir motif  Semen Rante, motif ini melambangkan cinta dan kesetiaan. Biasanya dipakai oleh perempuan yang akan dilamar. Diharapkan hati perempuan ini tertambat ke hati calon suaminya sampai nanti mereka bersatu dalam pernikahan. Diharapkan calon pengantin perempuan menjadi pasangan penuh cinta dan setia  kepada sang suami. Semen juga berarti  bersemi, cinta keduanya diharapkan akan selalu bersemi sepanjang waktu. 

Perlu anda ketahui juga bahwa motif-motif diatas tidak cuma satu. Misalnya motif Parang sendiri mempunyai bermacam-macam jenis, ada Parang Kusumo, Parang Rusak, parang Rusak Barong, Parang Klithik, Parang Curigo dan lain-lain. Jadi dari satu jenis motif bisa mempunyai corak yang berbeda-beda. 

Tidak menyangka ya kalau batik itu banyak motifnya. Dan di balik corak batik itu ternyata menyimpan banyak perlambang dan harapan pada pemakainya.  Semoga setelah mengetahuinya kita jadi semakin mencintai batik sebagai bagian dari budaya adiluhung kita.

 

Sumber bacaan: https://www.tagar.id.2008. Tujuh Motif Batik Solo Paling Memikat Dunia. Diakses 28 Oktober 2020.


#100katabercerita #30hariAISEIbercerita

#AISEIWritingChallenge #warisanAISEI

#pendidikbercerita

#Day22AISEIWritingChallenge

Komentar

  1. Wah kapan ya saya bisa ke solo..
    Keren Bu tulisannya...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kapan-kapan pasti bisa Ibu aamiin. Terima kasih Ibu...

      Hapus
  2. Balasan
    1. Betul sekali Ibu... Terima kasih sudah mampir...

      Hapus
  3. Waktu kecil sering takut melihat kain batik panjang. Karena terbentang di atas jasad.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Begitu ya Pak?. Semoga sekarang udah ga takut lagi ya Pak lihat kain batik...

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

MENGENAL REMPAH-REMPAH

PEMANDANGAN DARI ATAS JEMBATAN BP2IP

BELAJAR ICE BREAKING DARI KAK KUSUMO