PERJALANAN SUKSES MENULIS CAK ININ

 

Belajar Menulis Gelombang 16

Sesi kedua: 7 Oktober 2020: Pukul 19.00-21.00

Moderator: Ibu Sri Sugiastuti (Bunda Kanjeng)

Narasumber: Mukminin, S.Pd, M.Pd

Profil:



CURICULUM VITAE 

Mukminin, S.Pd.,M.Pd. Lahir di Jombang, 6 Juli 1965. Lulus D2  IKIP NEGERI Surabaya th.1987. Lulus S 1 IKIP PGRI Tuban 1998. Lulus S 2 UNISDA LAMONGAN 2012. Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia. 

Pekerjaan :

1.Guru (PNS ) di SMP I Kedungpring Lamongan sejak 1989-2020 (31 th) sampai sekarang.  

2. Konsultan Umroh dan Haji Plus PT. ARMINAREKA PERDANA CABANG LAMONGAN 

3. Penulis buku di usia 55 tahun 

4. Penerbit buku Kamila Press

Curicullum vitae Bapak Mukminin, S.Pd, M.Pd yang lengkap bisa dilihat di https://cakinin.blogspot.com/2020/10/curiculum-vitae.html

Menjadi tua bagi sebagian orang akan membuatnya membatasi diri dalam berbagai aktivitas. Membuatnya terbatas dan menyerah pada keadaan kemudian diam tak melakukan apapun. Banyak orang- orang yang seperti ini. Mereka menua kemudian tak berdaya. Tetapi hal itu tidak berlaku bagi seorang Cak Inin. Di usia yang sudah tidak lagi muda, Cak Inin masih mempunyai keinginan mengebu dalam dirinya untuk menjadi seorang penulis handal.

Malam ini Cak Inin bercerita tentang perjalanannya dalam menulis buku. Gaya berceritanya runtut, ini karena Cak Inin biasa menulis buku harian jadi beliau menulis peristiwa dengan tanggal-tanggal yang memudahkan pembaca menghitung dan mengkalkulasi waktu, betapa pesat perkembangan Cak Inin dalam menulis buku.

Cak Inin memulai kisah perjalanan menulis bukunya dengan sebuah kata bijak yang memotivasinya dalam menulis yaitu:” Tiada kata terlambat untuk menjadi seorang penulis. Sebaik-baiknya manusia yaitu manusia yang mau berubah kearah kebaikan dalam segala hal dan bermanfaat bagi orang lain. Karena Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum, kalau kaum itu tidak mau merubah nasibnya sendiri.” Beliau memulai menulis di usia yang tidak lagi muda yaitu 54 tahun. Beliau mengatakan bahwa beliau sudah menulis buku harian sejak SMP sampai kuliah namun merasa masih bingung bagaimana memulai menulis dan juga ingin mengetahui cara menulis yang benar.

Dimana ada kemauan di situ ada jalan. Manjadda wajadda (siapa bersungguh-sungguh dia akan berhasil). Jalan beliau dibuka ketika ziarah haji ke Ibu Emi Sudarwati, muridnya SMP dulu. Bu Emi sendiri sudah menulis 300 buku lebih. Beliau dimotivasi oleh Bu Emi dan juga didaftarkan ke workshop PBG Bojonegero sesi 2. Beliau berhasil menulis buku antologi pertamanya di kelas tersebut: Buku PBG MEMBAHANA merupakan buku antologi Pusat Belajar Guru Bojonegoro dengan Penerbit Kelompok Majas.

Merasa  bersemangat  dengan buku pertamanya, maka beliau mengikuti workshop yang kedua tanggal 8 Maret 2020 di TBK Kinanthi di rumah Bu Emi, dan terbitlah buku solonya : 55 Pantun Nasihat, diterbitkan oleh Kelompok Majas  Bojonegoro.

Merasa haus untuk belajar menulis maka beliau ikut kuliah online bersama Om Jay di WAG PGRI gelombang 8. Tepatnya tanggal 29 Maret 2020. Beliau sangat tersentuh dengan motivasi yang diberikan oleh Om Dedi Dwitagama di kuliah pertama kelas Om Jay: “Kita pernah hidup dan meninggalkan jejak kebaikan. Karena kebaikan akan berbalas kebaikan.” Kata-kata itulah yang membuat beliau semakin bersemangat.  Di kuliah WAG ini beliau membuat blog untuk menyimpan tulisan dari hasil resume kuliah online dari para pakar. Setiap pertemuan resume wajib dikirim ke blog Om Jay. wijayalabschool.com lalu dikirim ke group menulis untuk saling berkunjung dan memotivasi. Menurutnya resume terbaik akan kita dapatkan dari berkunjung ke blog teman-teman yang lain. Motivasi menyentuh juga didapat dari Om Jay: “Menulislah setiap hari dengan hati, maka lihatlah apa yang terjadi.”  

Tanggal 27 April 2020 hasil resume kuliah WAG bersama Dr. Nono Wibowo Purbo bertema: Menulis dan Menerbitkan Buku Digital diumumkan. Beliau  termasuk salah satu blogger yang beruntung mendapatkan hadiah buku dari penerbit buku  Andy Yogyakarta. Hal ini menambah semangat beliau untuk semakin rajin menulis.

Hasil dari belajar menulis di gelombang 8 adalah buku antologi “Menciptakan Pola Pembelajaran Yang Efektif Dari Rumah” yang diterbitkan oleh Tata Akbar Bandung. Buku ini beliau tulis bersama 48 orang teman-temannya.

Beliau mengusulkan pada Om Jay untuk membuat buku antologi KISAH INSPIRATIF SANG GURU. Om Jay setuju dan Bu Noralia ditunjuk sebagai editornya. Buku ini ditulis oleh 26 orang guru.

Pada tanggal 5 Juni 2020 beliau mendapat narasumber penulis 40 buku lebih yang hebat: Ibu Sri Sugiastuti atau yang terkenal dengan nama Ibu Kanjeng. Beliau menawarkan untuk patungan menerbitkan buku: “Semangat Menulis Bersama Bu Kanjeng” yang diikuti oleh 42 guru.

Tanggal 16 Juni 2020 telah terbit 300 buku antologi guru dan siswa SMPN 1 Kedungpiting hasil ujian praktik Bahasa Indonesia kelas 9, lewat daring. Selanjutnya tanggal 19 Juni 2020 Ibu Kanjeng mengajak saya menerbitkan buku Antologi Puisi “Rona Corona Duka dan Ria”. Di buku ini beliau terlibat sebagai curator/ koordinator pengumpulan naskah dan bendahara. Dan dalam waktu 2 bulan buku ini terbit.

Tanggal 5 Juli 2020 buku Antologi Musim Ketiga hasil Workshop di TBM Kinanti terbit. Sabtu, 11 Juli 2020 profil beliau masuk koran Jawa Pos Radar Lamongan dengan judul: Mukminin Tak Mau Kalah dengan Penulis Muda.

28 Juli 2020 buku beliau antologi: Pena Digital Guru Milenial terbit. Tanggal 5 Agustus 2020 beliau menyebarkan virus literasi di sekolah dengan mengadakan workshop menulis dan menerbitkan buku dengan narasumber Ibu Emi dan menghasilkan buku antologi: Cerita Sang Guru.

Secara keseluruhan beliau sudah menerbitkan 7 buku. Ditambah dua buku sedang proses cetak yakni: Antologi Kisah Inspiratif Sang Guru dan Jurus Jitu Menjadi Penulis Handal

Selanjutnya beliau merentangkan sayap dengan memberanikan diri menjadi penerbit. Bernaung dengan nama Kamila Press. Pelanggan pertamanya adalah Ibu Rasita, seorang kepala sekolah dari Bengkulu, dan selanjutnya menyusul penulis-penulis yang lain menerbitkan bukunya di kamila Press.

Tips menulis dan menerbitkan buku dari Cak Inin: NMATMI

1.       Niat Kuat dan Nekad: Nawaitu, menulis itu berbagi ilmu dan pengalaman. Menulis itu ibadah

2.       Mencari mentor: Carilah pembimbing penulis sukses. Kalau ingin sukses bergaullah dengan orang sukses (Kalau ingin wangi bergaulah dengan bakul minyak wangi)

3.       ATM: Amati, Tiru dan Manut:  (amati cara dan gaya penulis sukses/mentor). Tiru dalam arti mencuri dengan modifikasi. Manut ikuti instruksi dan cara yang disarankan dan dilakukan mentor sampai menjadi penulis sukses.

4.       Istikomah: Beristikomah untuk selalu menulis setiap hari walaupun hanya 3 paragraf, satu paragraph , satu puisi, satu kalimat, satu kata bijak. Pilihlah waktu dan kondisi masing-masing yang sesuai untuk menulis.

Demikian kuliah hebat saya malam ini. Sungguh beruntung berada ditengah-tengah orang-orang yang luar biasa.  

 

Tangerang, 7 Oktober 2020

Siti Halimah

Komentar

  1. Luar biasa Bu lengkap sekali resumenya mudah2an kedepannya saya bisa buat seperti yang ibu buat

    BalasHapus
  2. keren bu... semoga menambah perbendaharaan kata untuk saya dengan membaca tulisannya

    BalasHapus
  3. Sudah lengkap resumenya, bu Halimah.
    Koreksi : merubah---->>>mengubah

    BalasHapus
  4. Keren bu resumenya detail sekali.. salam literasi...

    BalasHapus
  5. Sangat lengkap. Sedikit koreksi, Bu. Handal -> andal, mengkalkulasi -> mengalkulasi, mengebu -> menggebu, apapun -> apa pun. Salam literasi! :)

    BalasHapus
  6. Salam Literasi....Resumenya keren dan sangat lengkap Bu

    BalasHapus
  7. Terima kasih banyak Bapak dan Ibu semua atas kunjungannya dan juga koreksinya. Saya senang sekali. Rasanya menulis itu perjuangan sekali buat saya jadi kadang sampai lupa tidak memperhatikan kata-kata yang digunakan sudah baku atau belum. Hehehe
    Terima kasih sekali lagi Bapak dan Ibu. Salam Literasi ...

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

MENGENAL REMPAH-REMPAH

PEMANDANGAN DARI ATAS JEMBATAN BP2IP

BELAJAR ICE BREAKING DARI KAK KUSUMO