A MEANINGFUL CONVERSATION

 


Pulang sekolah tadi aku menyempatkan diri ke bank untuk mengganti ATMku yang sudah tidak bisa dipakai karena tidak ada chipnya. Selain repot kalau tidak ada ATM, aku juga melihat antrian di bank tidak seramai biasanya. Mungkin karena sudah sehabis Dzuhur jadi sudah sepi. Jadi aku belokkan motorku menuju bank yang biasa aku kunjungi.

Masuk ke bank aku ditanya satpam mau kemana. Aku jawab mau ke Customer Service. Aku diberi nomor antrian dan duduk. Ternyata ada Pak Agus Kepala Sekolah di SMP Negeri dekat sekolahku. Kami bertanya kabar dan terlibat percakapan.

Pak Agus bertanya kapan saya akan diklat Calon Kepala Sekolah. Apakah sudah ada jadwal? Kalau belum ya tunggu saja karena Pak Kadis sedang membicarakannya dengan pihak LPPKS.

Obrolan mengalir ke pengalaman beliau menjabat Kepala Sekolah. Beliau bilang kalau boleh milih beliau akan mundur ingin jadi guru lagi karena menurutnya lebih santai jadi guru daripada jadi kepala sekolah.

Beliau menuturkan orang-orang di lingkungan kerjanya yang masih susah diajak kerja. Banyak yang kerja hanya alasan uang jadi kalau tidak ada uang tidak mau kerja. Maunya diluar gaji masih mendapatkan uang tambahan jadi segala sesuatu kegiatan di sekolah pengennya ada uangnya.

Belum lagi etos kerja yang sulit ditanamkan. Mengeluh kalau ritme kerja dengan Bapak Kepala Sekolah  yang ini menjadi lebih cepat dan lumayan ribet. Padahal hanya mencoba memberikan yang terbaik untuk sekolah dengan budaya kerja yang baik dan disiplin, namun diterima lain oleh para guru.

Beliau memberikan saran bahwa yang paling kelihatan adalah membuat kondisi fisik sekolah tampak rapi, sehat , hijau dan menyenangkan untuk belajar. Beliau menambahkan bahwa merubah pola pikir dan etos kerja akan memakan waktu yang lama sekali agar kelihatan hasilnya. Jadi agar hasil kerja kita segera  terlihat  di sekolah adalah dengan membangun fisik, sambil tak lupa membangun budaya kerja dan yang lain-lain tentunya. 

A meaningful conversation for me, thanks a million Pak  Agus.

 

#100katabercerita #30hariAISEIbercerita

#AISEIWritingChallenge #warisanAISEI

#pendidikbercerita

#Day14NovAISEIWritingChallenge

Komentar

  1. Mendapat pengalaman disaat menunggu antrian ya Bu.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul pak Indra... Terima kasih banyak Pak...

      Hapus
  2. Keren Bu... pertemuan singkat jadi kesempatan emas untuk belajar sesuatu ya..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul Mb Dea, terima kasih banyak sudah berkunjung dan meninggalkan jejak...

      Hapus
  3. Hallo salam kenal ibu Halimah, pengalaman perjumpaan yang memberikan banyak kisah, setiap kisah seorang pendidik menarik untuk dibincangkan, entah itu soal etos kerja atau soal hubungan secara personal dengan teman - teman guru. Namun secara pribadi saya percaya etos kerja hadir karena contoh (tindakan nyata).

    Ibu Halimah salah satu contoh yang baik itu, menulis di blog, sebagai usaha sadar dalam mewujudkan literasi digital, semoga bisa diikuti juga oleh peserta didik. Dengan demikian AKM semakin mudah untuk mereka.

    Senang berjumpa dengan ibu Halimah walaupun melalui jagat maya. Tetap semangat dan terus berkarya ibu, salam hangat dari guru kampung.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Salam kenal kembali Pak Martin... Senang sekali dikunjungi Pak Martin. Betul sekali Pak, tidak ada yang lebih hebat dari teladan. Keren sekali Pak. Saya sangat setuju sekali. Siaap pak, saya akan tularkan menulis blog ke siswa-siswa saya. Terima kasih sudah mengingatkan. Sukses selalu untuk Pak Martin. Terima kasih sekali sudah berkenan berkunjung dan memberikan jejak yang sangat luar biasa...Salam hangat dari saya juga Pak. Saya juga guru kampung...Mungkin malah lebih kampung dari tempat Bapak hehe...

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

MENGENAL REMPAH-REMPAH

PEMANDANGAN DARI ATAS JEMBATAN BP2IP

BELAJAR ICE BREAKING DARI KAK KUSUMO