GUILTY FEELING

 


“ I get up and pace the room, as if I can leave my guilt behind me. But it tracks me as I walk, an ugly shadow made by myself.” (Rosamund Lupton)

 

Malam kian larut. Suara lalu lalang kendaraan sama sekali tak terdengar. Ah itu pasti karena portal sudah ditutup. Sepi…tak ada aktivitas lagi di luar. Yang ada hanya suara detik jam. Tik tik tik. Semua  sudah kembali ke peraduan. Memeluk segala penat yang disisakan siang.

Aku masih di sini. Tak bisa memejamkan mataku barang sesaat. Rasa hampa dan sunyi kembali menyergap. Seakan memenjarakanku pada satu sudut gelap tanpa bintang. Gelap pekat tak bertepi.

Teringat beberapa kejadian yang semakin menyiksaku. Seakan slide demi slide terputar jelas  bagai film di memoriku. Membuatku semakin terpenjara dalam rasa bersalah: berat dan menyiksa. Benar kata orang tak ada yang lebih menyakitkan daripada didera rasa bersalah.

Dan yang lebih menyakitkan, aku tak mampu mengucap kata maaf itu. Terlalu sering aku mengucapkannya. Seakan aku ini orang yang tak punya integritas. Tak bisa berkomitmen dengan satu kata maaf. Aku lakukan lagi dan lagi. Itu pasti yang ada dalam benakmu. Dan aku mengerti.

Tak apa, aku terima. Aku tak akan membela diri sedikitpun. Dan kau tahu itu, aku tak pernah membela diri saat aku memang melakukan kesalahan. Apapun aku terima: makian, cacian, lakukan sampai kau puas. Lakukan agar aku sedikit lebih ringan karena kau bisa marah.

Aku memang salah. Tak ada yang akan ragu tentang itu. Kehidupan sudah membentukku seperti ini. Aku sudah sekian lama sendiri dalam menghadapi pergumulanku. Tapi sungguh aku tak ingin kau memaklumiku.

Pergilah jika memang kau ingin. Kali ini aku tak akan menahanmu lagi. Kau berhak bahagia. Kalau akhirnya aku harus sendiri, tak apa, aku memang pantas menerimanya. Hukumlah aku sebisamu. Kalau kaupun tak sudi, akan kunikmati belenggu rasa ini, ntah sampai kapan.

 

Komentar

  1. Balasan
    1. Hehe iya maaf, ga punya foto lagi galau sih hihi

      Hapus
  2. Balasan
    1. Terima kasih Bu haji, semangat juga buat bu haji ya aamiin

      Hapus
  3. Mantaap bu, panjang2 paragrafnya.

    BalasHapus
  4. "Akan kunikmati belenggu rasa ini, entah sampai kapan". Seandainya aq jadi dia, diamnya diriku bukan berarti aku tak acuh, aku marah karena aku peduli akan salahmu..mengertilah tidak pernah sedetik pun aku ingin melepasmu..eaaaa

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

MENGENAL REMPAH-REMPAH

PEMANDANGAN DARI ATAS JEMBATAN BP2IP

BELAJAR ICE BREAKING DARI KAK KUSUMO