PENGALAMANKU, INSPIRASIKU

 


 

Sesi 20 Belajar Menulis Gelombang 16

Moderator       : Ibu Aam Nurhasanah, S.Pd

Narasumber     : Eva Hariyati Israel, S.Kom

Malam ini adalah sesi 20 Belajar Menulis Gelombang 16. Angka 20 adalah angka keramat bagi peserta Pelatihan menulis ini. Kenapa? Karena angka 20 adalah batas minimal kewajiban kami sebagai peserta untuk menyetorkan tulisan kami. Setelahnya kami masing-masing wajib membuat buku solo.Buku apa yang harus saya buat sebagai buku solo? Masih belum yakin…

Narasumber  kami malam ini adalah Ibu Eva Hariyati Israel, S.Kom. Beliau kelahiran Sinjai, Sulawesi Selatan, 21 September 1983. Ibu muda ini adalah seorang  Sarjana Teknik Informatika Universitas muslim Indonesia 2005. Akta Mengajar Bu Eva diperoleh dari Universitas Nusa cendana Kupang tahun 2008. Beliau mengajar di SMAN 1 Kupang. Prestasi Bu Eva adalah lulus predikat Cumlaude S1, Terbaik kedua Pembatik level 4 tahun 2020 dan beliau adalah Sahabat  Rumah Belajar Sulawesi Selatan tahun 2020.

Beliau adalah peserta kelas menulis gelombang 7. Beliau sudah berhasil menulis buku-buku solonya. Buku pertamanya bahkan diterbitkan oleh penerbit  mayor Andi.

Beliau menyampaikan: “Pengalamanku adalah inspirasiku.”  Kata-kata tersebut merupakan  motto Ibu muda ini. Beliau menceritakan  pengalaman beliau menulis yang diambil dari berbagai pengalaman.  Beliau menulis berdasarkan apa yang sudah dilakukannya.

Buku pertamanya bersama Prof. Eko Indrajit: Kelas Maya-Membangun Ekosistem E-learning di Rumah Belajar.  Itu idenya diperoleh saat Bu Eva sebagai Sahabat Rumah Belajar. Buku kedua: Model Pembelajaran- Merancang Pembelajaran Kompetensi Abad 21,Berkarakter, dan Literat di Era Kenormalan Baru ,ditulis berdasarkan pengalaman beliau sebagai instruktur Kurikulum 2013.   Buku ketiga ditulis karena Bu Eva adalah pendamping guru penggerak yang sudah mendapat bimtek 9 hari. Bu Eva tuangkan pengalaman itu menjadi tulisan:  Belajar Merdeka, Merdeka Belajar. Berikut tantangan serta pengalaman menulis pertamanya  bisa dibaca di blog  berikut ini: https://evaman219.blogspot.com/2020/09/menulis-buku-7-hari-mungkinkah.html

Malam ini beliau berbagi  tentang pengalaman selama proses editing buku dengan penerbit  hingga proses terbitnya buku. Berikut urutannya:

1.    Setelah buku dinyatakan layak  oleh penerbit mayor( penerbit Andi) mulailah proses editing pertama oleh pihak penerbit. Tahapan editing:

a. Editing Sampul

b. Editing naskah oleh penerbit, tata kelola urutan dan tulisan disesuaikan dengan konsep dan gaya bahasa penulis

c. Setelah editing penerbit naskah proof dikirim kembali ke penulis beserta surat perjanjian  penerimaan naskah dan royalti bagi penulis. Sebagai penulis kita diberi kesempatan melihat kembali susunan dan tata bahasa buku kita sebelum dinaikkan ke proses cetak

d. Setelah editing oleh penulis naskah kembali dikirim ke penerbit untuk selanjutnya diproses cetak   

2.Berselang 1 bulan setelah editing naskah proof dikirim , launching buku pertamanya  dirangkai dengan seminar Digital Mindset  berupa bincang daring dengan Prof.Eko melalui zoom dengan TV Andi. Berikut linknya : https://youtu.be/YspVsvQWTSo.

Beginilah  salah satu cara penerbit Andi memasarkan buku-bukunya. Jadi untuk penulis yang bukunya diterbitkan oleh penerbit mayor maka penulis tidak akan repot memasarkan bukunya sendiri. Karena penerbit mayor mempunyai cara-cara sendiri untuk marketing buku.  

Apa kriteria sehingga buku bisa lolos ke penerbit mayor? Diantaranya adalah:

1.      Temanya menunjukkan grafik yang bagus digoogle trends.

2.      Profil penulis ,semakin terkenal dan kredibel akan sangat baik  

3.      Target pasar yang menguntungkan

4.      Ragam tulisan kita sesuai dengan visi misi penerbit

Keuntungan yang kita dapat ketika buku kita terbit:

1.      Kepuasan batin.satu hal yang tidak bisa kita ukur dengan apapun

2.      Integritas ,kredibilitas dan percaya diri semakin baik

3.      Motivasi bertambah

4.      Terbuka peluang peluang baru untuk menjadi narasumber, motivator menulis dan hal hal positif lainnya

5.      Royalti hasil penjualan buku

Saya sangat terkesan dengan  paparan Bu Eva malam ini. Terutama tentang menjadikan pengalaman sebagai bahan tulisan. Saya seperti mendapat ide menulis. Selama ini saya bingung mau menulis apa. Padahal sebagai seorang guru selama belasan tahun pasti sudah banyak hal yang kita lakukan. Namun kenapa saya masih kesulitan mencari ide menulis? Kenapa tidak saya terapkan pengalaman dari Ibu Eva yang menulis berdasarkan kegiatan-kegiatan yang sudah beliau lakukan? Luar biasa, Terima kasih Bu Eva.

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MENGENAL REMPAH-REMPAH

PEMANDANGAN DARI ATAS JEMBATAN BP2IP

BELAJAR ICE BREAKING DARI KAK KUSUMO