SEBUTIR PASIR BERKILAUAN

 

Sesi 16 Belajar menulis Gelombang 16

Host                : Ibu Aam Nurhasanah

Moderator       : Ibu Sri Sugiastuti ( Bu Kanjeng)

Narasumber     : Ibu Ditta Widya Utami



Malam ini 9 November 2020, saya kembali mengikuti kelas menulis Om Jay. Kali ini narasumbernya adalah Ibu Ditta Widya Utami, S.Pd. Bu Ditta lahir di Subang, 23 Mei 1990. Bu guru cantik ini  mengajar IPA di SMPN 1 Cipeundeuy, Subang, Jawa Barat.  Beliau mempunyai seorang putra bernama Muhammad Fatih Musyfiq dari pernikahan beliau dengan Bapak Muhammad Kholil, S.Pd.I.  Selain seorang penulis, beliau juga aktif di kegiatan MGMP dan sekaligus aktif juga di bidang literasi. Untuk profil lengkap Bu Ditta, kita bisa membuka link berikut: https://dittawidyautami.blogspot.com/p/profil.html

Ibu muda yang sangat rendah hati ini selalu menyebut dirinya dengan kalimat sebutir pasir yang banyak dijumpa. Padahal sebagai Ibu yang usianya masih sangat muda, prestasinya sungguh luar biasa. Mari kita simak paparannya.

Bagaimana Memulai Menulis?

Menurut Bu Ditta, kegiatan menulis merupakan kegiatan yang tak bisa kita lepaskan dalam keseharian kita. Ada banyak hal yang kita bisa tuliskan, misalnya membalas chat WA, menulis status di facebook, di twitter atau juga di media sosial yang lain.

Sebagai seorang guru kita juga terbiasa menulis jurnal harian mengajar, menulis tugas untuk siswa, menulis RPP, menulis feedback untuk siswa, dan lain-lain.

Tetapi mengapa  giliran menulis buku atau menulis blog kita merasa seolah-olah mentok terbentur dinding?.  Merasa tak ada ide, tak ada inspirasi, rasanya sulit sekali menggerakkan jari jemari menekan huruf demi huruf di keyboard untuk membentuk kata demi kata, kalimat demi kalimat agar tercipta tulisan sehingga menjadi postingan blog atau bahkan menjadi buku.

Untuk mengatasi hal tersebut, Bu Ditta punya beberapa tips untuk dilakukan, antara lain:

1.      Ikut kelas menulis

Mengikuti kelas menulis akan membuat kita mendapatkan ilmu, motivasi, tips dari para mentor dan juga dari teman-teman seperjuangan. Hal ini akan sangat mendukung dan meningkatkan kemampuan kita dalam menulis.

Ada hal-hal tak terduga yang pernah Bu Ditta alami ketika mengikuti kelas menulis. Bu Ditta pernah mendapat hadiah buku dari PGRI karena resume di kelas menulis. https://dittawidyautami.blogspot.com/2020/04/hadiah-kejutan-dari-pgri.html?m=1

https://dittawidyautami.blogspot.com/2020/04/kisahku-dan-kurma-muda.html?m=1. Yang kedua adalah saat Bu Ditta mendapat kiriman kurma dari KGSN dan PGRI berkat tulisannya.

2.      Ikut komunitas menulis

Ikut komunitas menulis akan mengasah kemampuan kita. Karena di komunitas menulis kita bisa membaca dan belajar dari tulisan teman-teman sekomunitas. Saling memberikan dukungan antara teman-satu dengan yang lain dengan cara berkunjung di blog masing-masing.  Saling memberi masukan dan juga semangat di dalam blog walking. Sangat penting artinya untuk penulis pemula. Kita bisa mengikuti komunitas menulis baik yang umum maupun yang sesama guru. Tinggal pilih, ada banyak komunitas seperti ini sekarang.

3.      Ikut lomba menulis

Bagi yang suka tantangan lomba menulis bisa menjadi pilihannya. Dari mengikuti lomba menulis kita akan bisa menulis bermacam tema dengan jangka waktu terbatas. Menang atau kalah itu urusan belakangan. Yang penting kita sudah berani mencoba dan pasti akan ada pelajaran dari kemenangan atau kekalahan lomba tersebut.

4.      Menulis apa saja yang ada di sekitar/dalam keseharian kita.

Tulis saja apa yang kita alami dan rasakan. Seperti di kelas Om Jay di gelombang 7. Om Jay sering mengirimkan gambar berupa foto apa saja dan peserta disuruh menulis dengan melihat foto yang ada. Ada foto gorengan, foto ketoprak, foto kucing, foto rempeyek, dll. Om Jay akan meminta peserta untuk menulis 3 paragraf tentang foto ini. Dan benar saja ternyata apa saja bisa menjadi bahan tulisan. Ini akan mengasah terus kemampuan menulis kita.

 5.    Menulis apa saja yang kita suka

Bisa menulis tentang hobi pasti menyenangkan. Bisa tentang berkebun, tentang memasak, tentang binatang peliharaan, tentang dunia kecantikan, tentang resep masakan dan lain-lain. Kita bisa menulis apa saja dengan perasaan antusias karena kita memang suka. Lakukan saja, tulis dan terus tulis.

Kemudian, harus menulis dimana? Kita bisa menulis dimana saja yang kita inginkan. Di Blog, di Hp atau Laptop, di wattap atau storial. Bahkan kita bisa menulis di media sosial yang kita inginkan,  yang kita punya. Yang paling penting adalah targetkan berapa jumlah tulisan yang kita buat dalam sehari, seminggu, sebulan dan lain sebagainya. Hal ini penting untuk terus menjaga semangat kita dalam menulis.

Menulis buku solo atau kolaborasi?

Setelah menulis rutin kita lakukan kita bisa naik kelas dengan menerbitkan buku. Kumpulkan tulisan kita di blog, jurnal harian, naskah di laptop atau di HP kita. Semua bisa kita bukukan. Di kelas Om Jay sudah banyak yang membuktikannya.

1.      Buku Solo

Tema dan waktunya terserah kita. Bisa apa saja dan kapan saja.

Harus mampu menghandle segala sesuatunya sendiri  misalnya ajuan ke penerbit dll.

Membiayai penerbitan sendiri untuk penerbit Indi. Kalau penerbit mayor tentu saja kita tidak perlu keluar biaya.

2.      Buku Kolaborasi

Mempunyai tema sesuai kesepakatan, tenggat waktunyapun juga tertentu.

Kalau kita kolaborasi dan kita hanya peserta penulisan maka kita tidak perlu repot karena segala sesuatu sudah ada yang handle.

Biaya ditanggung bersama-sama jadi lebih ringan,dan justru apabila penerbitnya penerbit mayor kita tidak akan kena biaya.

Tips agar konsisten produktif menulis:

1.      Carilah apa saja yang bisa ditulis. Tulislah walaupun hanya satu paragraf. Tuliskan di berbagai media yang kita punya, bahkan status WA. Niatkan tulisannya bermanfaat bagi orang lain.

2.      Refresh hati dan otak terlebih dahulu agar rasa malas hilang. Lakukan hal yang disukai. Baca beberapa buku yang ringan agar semangat kembali lagi.

3.      Harus berani mengambil kesempatan yang luar biasa.  Pengalaman berkolaborasi dengan Prof. Eko adalah salah satu hal yang tak kan terlupa  oleh Bu Ditta. Dan Alhamdulillah Bu Ditta berhasil. 

“Teruslah memberi arti pada setiap orang yang kau temui. Dalam setiap hal yang kau lalui, dan untuk setiap waktu yang kau miliki.” (Ditta Widya Utami)

Demikian Bu Ditta menutup kuliah. Terima kasih Bu Ditta untuk pencerahannya malam ini.

Komentar

  1. Komentar pertama.. semangat terus berkarya

    BalasHapus
  2. Terima kasih kembali Bu Halimah atas resumenya yang ciamik 😊😊😊👍🏻👍🏻👍🏻

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih banyak Bu Ditta, senang sekali dikunjungi Ibu... Sukses selalu untuk Ibu aamiin

      Hapus
  3. Judulnya bagus, isi sesume juga lengkap. sukses selalu bunda

    BalasHapus
    Balasan
    1. aamiin Terima kasih banyak Bunda, Sukses selalu juga untuk Bunda ya aamiin

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

MENGENAL REMPAH-REMPAH

PEMANDANGAN DARI ATAS JEMBATAN BP2IP

BELAJAR ICE BREAKING DARI KAK KUSUMO