MENYUSUN PROPOSAL PENAWARAN NASKAH BUKU

 

Sesi 14 Pelatihan Menulis Gelombang 16

Narasumber:  Bp. Edy S. Mulyanta

Moderator : Ibu Aam Nurhasanah


 

Sesi ke-14 Pelatihan Menulis Gelombang 16 dibuka oleh Ibu Aam Nurhasanah sendiri. Malam ini Om Jay sedang terbaring sakit jadi tidak bisa menjadi host acara seperti biasanya. Semoga Om Jay segera kembali sehat seperti sediakala amin.

Ibu Aam Nurhasanah memperkenalkan Bapak Edi S. Mulyanta sebagai narasumber sesi ini. Bapak Edi adalah Manajer Operasional Andi Publisher. Beliau lahir di Yogyakarta, 24 Mei 1969.

Bapak 3 orang anak ini luar bisa pencapaiannya. Sepertinya orang-orang di Penerbit Andi itu memang orang hebat semua. Semua punya pencapaian yang luar biasa. Pak Edi ini juga sama dengan Pak Joko Mumpuni. Daftar buku yang ditulisnya berbaris rapi di bagian akhir CV nya. Bukunnya kebanyakan tentang IT .

Berikut judul- judul buku keren yang telah Beliau tulis:

1.     Lebih Mahir dengan Microsoft Word 2019, Membantu Menulis Dokumen,Laporan, Karya Tulis ilmiah, Skripsi hingga Buku – (2020).  

2.      Lebih Kreatif dengan Adobe Photoshop CS4 (2008).

3.      Corel Draw X4 (2008). Teknik Modern Fotografi Digital (2007).

4.      Pengolahan Digital Image dengan Photoshop CS3 (2007).

5.      Menyusun Karya Tulis Ilmiah Menggunakan MS Office Word, (2006).

6.      Special Workshop: Teknik Airbrush Menggunakan Photoshop CS2 (2005).

7.      Menjadi Desainer Layout Andal dengan Adobe InDesign CS (2005).

8.      Pengenalan Protokol Jaringan Wireless Komputer (2005).

9.      Trik & Teknik Profesional CorelDraw 12 (2004).

10.  Kupas Tuntas Ponsel Anda (2003).

Bapak yang jebolan UGM ini sudah sangat mumpuni di bidang penerbitan buku. Beliau sudah bekerja di Penerbit Andi selama 20 tahun. Tugas beliau adalah mengamati trend konten buku yang tersebar di pasar, kemudian memberikan resume tema apa yang sedang menarik di  pasar pada saat ini.

Setelah itu beliau akan memetakan pesaing, dan membidik target penulis yang menjadi sasaran. Beliau harus menemukan penulis yang mempunyai kemampuan seperti trend pasar saat ini. Mengapa hal tersebut dilakukan? Karena kadang-kadang, penulis mempunyai insting yang lebih bagus tentang sebuah topik daripada penerbit. Hal ini disebabkan penulis berada di lapangan, dan mempunyai prediksi tentang sesuatu karena mengalaminya. Sementara penerbit hanya meresume dari data-data histori pemasaran tidak mengalami sendiri permasalahannya.

Hubungan Penulis dan Penerbit

Antara penerbit dan penulis harus terjalin komunikasi yang bagus. Terkadang penulis dan penerbit mempunyai cara pandang yang berbeda. Penerbit fokus ke data pemasaran sedangkan penulis  fokus ke konten. Penerbit memperhitungkan idealisme dan juga memikirkan pangsa pasar sedangkan penulis memerlukan media untuk menerbitkan bukunya. Kedua sisi penerbit dan penulis ini apabila digabungkan akan menghasilkan keberhasilan dalam dunia penebitan dan pemasaran buku.

Tentang IKAPI dan AFTI

Ada 2 organisasi penerbitan yang diakui pemerintah yaitu IKAPI (Ikatan Penerbit Indonesia)  dan AFTI (Asosiasi Penerbit Perguruan Tinggi). Kedua penerbit inilah yang secara hukum diperbolehkan mengeluarkan ISBN di bawah Perpustakaan Nasional.

Anggota IKAPI adalah penerbit dan percetakan yang murni mencari keuntungan. APTI adalah penerbit dan percetakan yang mementingkan kualitas buku yang sesuai dengan keilmuan kampus atau lembaga pendidikan tinggi.

Secara Industri, IKAPI lebih mudah menguasai pangsa pasar, karena genre terbitannya sangat luas dan mudah diterima berbagai lapisan masyarakat. Sementara, target market APTI  adalah lembaga pendidikan tinggi yang menjunjung tinggi Tridarma Perguruan tinggi.

Penerbit  APTI biasanya adalah penerbit-penerbit kampus atau Press Kampus seperti: UGM PRESS, ITS PRESS, ITB PRESS, UI PRESS dan lain-lain.

Sebagai guru lebih baik kita menerbitkan buku di penerbit anggota IKAPI, sehingga angka kredit guru bernilai baik. Penerbit Andi adalah anggota IKAPI. Buku yang diterbitkan Penerbit ANDI 60 persen  buku Perguruan Tinggi, sisanya buku Umum dan Buku Pendidikan Dasar dan Menengah.

Banyak penerbit IKAPI yang menerbitkan buku-buku fiksi, seperti : antologi puisi, cerita pendek, dan novel. Penerbit Andi juga mempunyai anak perusahaan yang menangani buku-buku fiksi. Namanya Imprint Sheila, namun jumlah terbitan bukunya masih sedikit.

Untuk mengecek sebuah penerbit anggota IKAPI lebih condong menerbitkan buku  fiksi atau non fiksi, silakan cek ke daftar anggota IKAP https://www.ikapi.org/anggota-ikapi/ . Dari sana kita akan bisa melihat profil penerbit dengan mencermati karya-karya terbitannya. Setelah itu kita akan bisa menyimpulkan penerbit tersebut condong ke mana.

Kalau kita sudah mengetahui kemana sebuah penerbit condong. Kita tidak akan keliru mengirimkan naskah kita. Karena anggota IKAPI banyak maka untuk mempemudahnya dibagi dua yaitu penerbit mayor dan penerbit minor.

Ke Penerbit  Mayor atau Penerbit Minor?

Penerbit mayor  adalah penerbit yang sudah punya nama besar. Mereka membiayai full penerbitan sebuah  buku. Mereka menawarkan royalti untuk penerbitan sebuah buku.

Penerbit minor adalah penerbit yang belum besar. Mereka biasa disebut penerbit indie. Dalam penerbitan buku penulislah yang membiayai sendiri bukunya. Kemudian juga memasarkan sendiri buku yang sudah terbit.

Penerbit mayor memiliki kode ISBN tersendiri, untuk mempermudah skala produksi. Ini digunakan oleh DIKTI untuk memberikan penilaian tersendiri terhadap penerbit. Untuk Penerbit Andi skala produksi terbitannya sudah sebanyak 4 digit. Penerbit Indi biasanya memiliki skala produksi terbitan hanya sekitar  1 digit. Hal ini bisa kita lihat di publication element .

Selain skala produksi terbitan, kita juga bisa melihat dari registrant element. Semakin kecil registrant element, maka penerbit tersebut mempunyai skala terbitan yang besar. Nah ini juga merupakansalah satu ciri penerbit Mayor

Proposal Penawaran

Agar mudah memperkenalkan naskah buku kita ke penerbit. Penulis perlu membuat proposal penawaran ke penerbit. Proposal ini bisa dikirimkan ke e-mail  penerbit yang menjadi sasaran penulis. Email penerbit Andi adalah: naskahandi@gmail.com.  Khusus untuk Belajar menulis Gelombang 16 bisa mengirimkan naskah dengan subjek  Belajar Menulis Gel. 16 tertuju untuk Bapak Edi Penerbitan.

Adapun isi proposal penawaran ini meliputi:

1.      Judul Utama Buku

2.   Sub judul jika diperlukan (sub judul ini memberikan ciri tersendiri untuk mempermudah pencarian tema) Biasanya judul utama bisa sama dengan judul-judul yang ditulis oleh penulis lain, dan sub judul akan menunjukkan ciri khas dari sebuah buku, yang membedakannya dengan buku yang ditulis penulis lain dengan judul yang sama..

3.     Outline lengkap naskah tulisan, ditulis dalam bentuk bab-bab dan sub bab yang jelas hirarkinya.

4.    Target pasar sasaran tulisan, misalnya buku ini untuk guru, murid, atau orang tua, atau tulisan umum semua lapisan masyarakat

5.     Tulislah Curriculum Vitae dalam bentuk narasi. Dari curriculum vitae akan diketahui penulis menonjol di bidang apa. Hal ini akan digunakan oleh bagian pemasaran untuk melihat besarnya potensi calon pembaca penulis tersebut.

6.    Setelah lengkap ke-5 hal tersebut, penulis bisa sekalian menyertakan satu bab sampel. Satu bab sampel ini akan ditelaah oleh bagian editorial, untuk melihat gaya penyampaian penulis. Juga untuk melihat pemilihan kata (diksi) kalimat yang penulis pilih, serta gaya penyampaiannya.

Gaya penyampaian ini sangat diperlukan agar dapat menggaet pembaca. Karena setiap pembaca mempunyai kecenderungan menyukai gaya tertentu dari penulisnya. Misalnya penulis menggunakan kalimat-kalimat aktif akan lebih menarik pembaca dibanding dengan kalimat-kalimat pasif.

Mengapa kita menulis dengan menggunakan banyak kalimat pasif?   Karena saat kita masih terbiasa dengan penulisan skripsi, tesis, hingga disertasi kita yang menggunakan kalimat pasif 100 persen. Padahal buku akan lebih powerful jika gaya penyampaiannya  menggunakan kalimat aktif.

Proposal Penawaran Naskah di Tangan Penerbit

1.     Proposal Naskah diterima penerbit, kemudian  dibaca oleh editor atau redaktur penerbit. Penerbit akan memperlakukan Proposal Penerbitan  seperti  selayaknya naskah atau bakal buku yang akan terbit. Sehingga  proposal tersebut akan melalui beberapa reviu oleh penerbit.

Setiap penerbit akan mengikuti tahap aturan dalam undang-undang perbukuan. Penerbit memang harus mengikuti standar perundangan dari pemerintah tentang naskah dan buku.

2.     Tahap check plagiasi, yang dilakukan oleh editor bahasa. Tahap ini akan meneliti seberapa besar penulis melakukan plagiasi terhadap tulisan lain. Cek plagiasi bisa dilakukan menggunakan aplikasi dan juga bisa secara manual oleh editor-editor yang berpengalaman. Hasil dari cek plagiasi berupa laporan derajat plagiasi.

3.    Jika terjadi plagiasi di batas ambang yang telah ditentukan penerbit, naskah akan dikembalikan untuk dilakukan revisi oleh penulis. Plagiasi meliputi teks dan gambar yang disadur tanpa memberikan sumber yang jelas. Untuk itu sebaiknya  penulis naskah, selalu cantumkan sumber tulisannya untuk naskah non fiksi. Sedangkan naskah fiksi, tidak diperlukan penulisan sumbernya.

4.   Membuat resume, abstrak, atau calon sinopsis buku, yang biasanya diletakkan di back cover buku. Sinopsis sebaiknya ditulis oleh penulisnya sendiri, jangan diserahkan ke penerbit, karena penerbit biasanya tidak menguasai materi dengan detil.

5.    Setelah buku dinyatakan diterima, penulis bisa mencari  endorsement. Endorsement bisa berasal dari dari tokoh-tokoh yang dianggap mumpuni di bidangnya atau pejabat masyarakat yang dikenal, artis, dan lain-lain, yang mempunyai follower atau massa banyak. Hal ini untuk strategi pemasaran buku ke depannya.

Bapak Edi menutup sesi dengan mengatakan bahwa penerbit memerlukan informasi yang lengkap tentang apa yang ada dalam buku penulis. Berikan penjelasan yang sejelas-jelasnya. Yakinkan penerbit bahwa naskah kita layak untuk diterbitkan dan akan mempunyai dampak positif pada pasar. Berikan petunjuk yang jelas pada penerbit agar penerbit tidak salah dalam mengambil keputusan tentang naskah kita. Dengan begitu kita tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk bisa dikenal oleh pembaca. Dan kita bisa menghadirkan tulisan-tulisan yang menginspirasi sepanjang masa.

Sangat jelas dan terperinci ya penjelasan Beliau. Memang masih sangat jauh jalan saya menuju penerbitan buku mayor. Namun, pengetahuan seperti ini sangat penting untuk memompa semangat menulis. Terima kasih materinya yang sangat mencerahkan  Bapak Edi.

Komentar

  1. Balasan
    1. Pak Christ, yang mana yang kecil tulisannya, TNR, font 12 tuh Pak... masih kecil ya? Harusnya pakai yang berapa ya Pak?

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

MENGENAL REMPAH-REMPAH

PEMANDANGAN DARI ATAS JEMBATAN BP2IP

BELAJAR ICE BREAKING DARI KAK KUSUMO