MONITORING DAN EVALUASI SANITASI SEKOLAH

-


 

Kamis, 19 November 2020, kami menerima kunjungan BAPPEDA (Badan Perencanaan Pembangunan Daerah)  untuk monitoring dan evaluasi (monev) sanitasi sekolah (sanisek). Tahun 2014 yang lalu sekolah kami mendapat bantuan pembangunan sanitasi sekolah berupa toilet siswa laki-laki dan perempuan. Ini merupakan program dari Bapak Bupati Tangerang untuk memperbaiki stigma negatif tentang sanitasi sekolah yang kotor dan jorok.

Sekolah penerima bantuan program ini harus siap menerima kunjungan mendadak atau sidak pemeriksaan sanisek. Karena sebelumnya penerima bantuan ini sudah menanda tangani perjanjian untuk bisa mendukung program pemerintah kabupaten Tangerang  untuk menciptakan budaya hidup bersih dan sehat terutama dalam sanisek.

Sekolah penerima bantuan ini harus benar-benar menjaga kebersihan dan juga memelihara sanisek dengan baik. Memperhatikan apakah kran-kran air berfungsi dengan baik, apakah tersedia air bersih, apakah tersedia sabun, apakah terpelihara dengan bersih dan juga sehat? Bagaimana pengelolaannya, siapa yang mempunyai tanggung jawab untuk membersihkannya dan lain-lain. Kalau saat sidak ketahuan tidak bisa menjaga sanisek dengan baik, para kepala sekolah yang menjadi penanggung jawab akan kena sangsi berat dari Bapak Bupati.

Alhamdulillah kunjungan kemarin dari Bappeda kami terima dengan baik dan juga tidak menimbulkan masalah. Kami bahkan ditawari apabila ingin menambah satu lagi lokal untuk kebutuhan sanisek , dengan syarat bahwa sekolah punya lahan yang memadai untuk dibangun sanisek. Tentu saja kami sangat senang. Kebetulan masih tersisa lahan yang cukup untuk membangun satu lokal sanisek untuk siswa putra dan putri. Dan memang dengan rasio siswa kami yang banyak, jumlah toilet di sekolah kami belum mencukupi  untuk kebutuhan seluruh siswa.

Terima kasih banyak kunjungan dan tawarannya Bapak-Bapak dari Bappeda. Kami tunggu pembangunan sanisek yang baru.

#100katabercerita #30hariAISEIbercerita

#AISEIWritingChallenge #warisanAISEI

#pendidikbercerita

#Day16NovAISEIWritingChallenge

 

Komentar

  1. Toad Isbani MTsN Ska I20 November 2020 pukul 01.21

    mantap bu Kepsek. selamat mendapat bantuan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Siti Halimah21 November 2020 pukul 08.02

      Terima kasih banyak Pak Toad. Ralat ya, saya belum kepsek hanya penerima tamu hehe

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

MENGENAL REMPAH-REMPAH

-
Gambar
  Menurut Wikipedia rempah-rempah adalah adalah bagian tumbuhan yang beraroma atau berasa kuat yang digunakan dalam jumlah kecil dalam makanan sebagai pengawet a tau perisa dalam masakan . Contoh rempah-rempah misalnya cengkeh, pala, kayu manis, ketumbar, lada, kemiri dan lain-lain. Dulu rempah-rempah pernah membuat bangsa-bangsa di Eropa mengadakan penjelajahan samudra untuk menemukannya. Bahkan sampai menyerang dan menjajah bangsa lain hanya demi mendapatkan rempah-rempah. Mengapa bangsa Eropa sangat menginginkan rempah-rempah saat itu? Mereka memakai rempah-rempah sebagai pengawet makanan, obat, pengharum ruangan hingga sebagai bahan baku pembuatan kosmetik. Mereka juga menggunakannya sebagai penyedap masakan. Bagi mereka rempah-rempah memiliki cita rasa tersendiri. Pada saat itu hanya bangsawan yang bisa menggunakan rempah-rempah.   Menggunakan rempah-rempah sebagai bumbu bisa menaikkan gengsi mereka sebagai bangsawan. Di Indonesia, rempah-rempah banyak digunakan untuk me
Baca selengkapnya

PEMANDANGAN DARI ATAS JEMBATAN BP2IP

-
Gambar
  Foto ini saya ambil dari atas j embatan BP2IP (Balai Pendidikan dan Pelatihan Ilmu Pelayaran) sekarang bernama Politeknik Pelayaran Banten. Jembatannya terletak di desa Rawa Pisangan , Kecamatan Sukadiri, Kabupaten Tangerang. Jembatan ini tinggi sekali, sekitar 4 meter ketinggiannya di atas Sungai Cirarab . Agak seram melewati jembatan ini karena ketinggiannya yang menukik. J embatan ini dibuat tinggi k arena di bawah jembatan ini dipakai untuk lewat perahu nelayan yang ada di foto. Kemana perahu-perahu ini pulang? Sebagian perahu-perahu ini pulang ke Desa Kebon Nangka, ke seberang jembatan, sekitar 1 kilometer dari jembatan ini. Tidak tahu mengapa saya senang melihat perahu-perahu ini tertambat seperti barisan. Mungkin karena warnanya yang colourful , kontras dengan airnya yang berwarna hitam. Menyimbolkan harapan di tengah hari yang gelap. Perahu-perahu ini milik nelayan tradisional. Mereka biasanya melaut selama beberapa minggu untuk mencari ikan. Di bawah jembatan terdap
Baca selengkapnya

BELAJAR ICE BREAKING DARI KAK KUSUMO

-
Gambar
  Pertemuan ketiga kelas public speaking ini narasumbernya adalah Kak Kusumo dari Jawa Timur. Beliau adalah trainer terkemuka tentang ice breaking . Tema malam ini adalah pembelajaran ice breaking . Pembelajaran bersama Kak Kusumo ini sangat menyenangkan. Kami langsung praktek dengan ice breaking yang Kak Kusumo berikan. Kelas sangat hidup, tidak mengantuk dan penuh tawa. Maklum Ibu dan Bapak mendapatkan permainan baru. Kami bersemangat dan menjadi sangat aktif.   Ice breaking 1 Kalau Kak Kusumo bilang halo kita harus menjawab “fokus”   dengan meletakkan telunjuk di pelipis.   Ice breaking 2 Ice breaking kedua, kami disuruh menggerakan jari jemari berurutan dari   jempol ketemu jempol, kelingking ketemu kelingkin, telunjuk ketemu telunjuk, jari manis ketemu jri manis, dan jari tengah ketemu jari tengah, sambil mengatakan: Tok tok ada siapa ada siapa, kak kusumo kak kusomo, di mana   di mana, itu dia,   itu dia Cocok untuk sesi perkenalan dengan menggerakkan jari. K
Baca selengkapnya