LOMBA TATA UPACARA BENDERA

 


“Orang-orang yang mencapai puncak keberhasilan adalah orang-orang yang melakukan pekerjaan-pekerjaan dengan segenap tenaga, semangat dan kerja keras.” (Harry S. Truman)

 

Tahun 2016 yang lalu, Bapak Kepala Sekolah meminta kami untuk mengikuti lomba tata upacara bendera. Sewaktu beliau berbicara saya hanya bengong. Tetapi karena Bapak Kepala sekolah yang memberikan instruksi, mau tak mau saya iyakan. Waktu itu saya ditunjuk untuk jadi penanggungjawab.

Dalam hati saya tidak yakin sama sekali kalau bisa menang karena anak-anak saja kalau upacara sulit untuk ditertibkan. Jangankan saat upacara, mau upacara saja harus dijemput ke kelas-kelas agar segera berkumpul di lapangan. Apalagi saat upacara. Masih banyak yang tidak berbaris dengan rapi. Mereka masih banyak yang mengobrol, ketika upacara berlangsung. Intinya setiap upacara tidak pernah khidmat.

Saya tidak tahu harus bagaimana. Tapi ini sebuah tugas yang harus saya dan teman-teman laksanakan. Ini tantangan buat sekolah kami yang tidak pernah ikut lomba kolosal seperti ini.

Akhirnya, kami mengambil langkah awal dengan pembentukan panitia kegiatan dan membagi tugas. Kemudian sosialisasi kegiatan ini ke anak-anak dan guru. Kemudian kami memilih petugas upacara. Kami mengambil beberapa anak beserta cadangannya. Setelah itu kami mulai seleksi petugas upacara.

Setelah urusan petugas selesai kami mulai berlatih. Kali ini bukan hanya petugas yang berlatih tetapi juga siswa di sekolah , yang nantinya akan jadi peserta upacara. Menurut kami memang yang perlu ditangani serius adalah peserta upacara.

Kami bagi waktu untuk peserta upacara dan petugas upacara. Benar-benar mulai dari nol untuk peserta upacara. Anak-anak masih belum disiplin dalam berbaris. Sangat melelahkan melatih mereka karena jumlahnya besar. Dan kami juga tahu anak-anak juga lelah menjalani latihan yang tiada henti.

Kami memberi pengertian kepada anak-anak bahwa kegiatan ini penting sekali untuk kami jalani. Untuk melatih disiplin dan untuk membuktikan diri bahwa kami mampu. Ini debut pertama kami untuk bisa meraih juara dalam lomba LTUB. Intinya kami memberi semangat pada anak-anak untuk tetap bertahan dijemur matahari dan pegal berdiri. Saat itu kami berusaha memberi semangat, menanamkan kesungguhan, kedisiplinan dan juga cinta tanah air.

Setelah 2 bulan berlatih di sela-sela kegiatan belajar. Hasilnya mulai kelihatan. Mereka mulai tertib dan Gerakan mereka juga sudah tertata rapi. Kalau hormat bareng, turun hormat bareng. Tidak bergerak sama sekali sewaktu upacara dan tertib sekaligus khidmat. Sebuah prestasi yang luar biasa karena biasanya mereka sama sekali tidak bisa diam dalam upacara.

Setelah hari sebelumnya kami gladi bersih, hari lombapun tiba. Kami semua datang pagi dan mempersiapkan dengan sungguh-sungguh hari  itu, Kami siap menghadapi hari itu. Dengan senyuman kami sambut dewan juri LTUB. Upacara berlangsung lancar, tertib dan khidmat. Kami menyelesaikan lomba dengan sangat baik. Saya terharu melihat kesungguhan anak-anak dan semua guru dalam lomba ini. Seakan kami sanggup menghadapi apapun bersama-sama. Belum pernah perasaan seperti ini saya dapatkan. Mungkin karena dalam lomba ini seluruh warga sekolah terlibat.

Kalau tidak menangpun saya akan tetap sangat bangga karena menurut saya hasil kekompakan kami sudah sangat luar biasa.

Tibalah saat pengumuman, kami mendapatkan juara 1 wilayah. Senangnya luar biasa. Tapi kami masih harus maju ke tingkat kabupaten . Di tingkat kabupaten kami meraih juara 2. Sungguh tidak menyangka sama sekali. Sekolah pinggiran yang anak-anaknya berasal dari ekonomi menengah ke bawah bisa menjuarai lomba upacara di posisi kedua. Bagi kami ini prestasi yang luar biasa. Dari kami yang nol dalam displin upacara menjadi juara 2 Kabupaten Tangerang.

Sejak saat itu, saya tambah percaya bahwa tantangan sesulit apapun  kalau kita lakukan dengan sungguh-sungguh insya Allah akan berhasil. Apalagi didukung kekompakan dan kerja keras. Yang kedua saya juga belajar bahwa anak-anak itu adalah pembelajar yang baik. Betapapun sulitnya, kalau kita sabar dan juga bersungguh-sungguh, mereka akan bisa kita arahkan dengan baik menuju kesuksesan. Tak ada yang tak bisa kita lakukan ketika kemauan dan kesungguhan sudah ada.

 

 

#100katabercerita #30hariAISEIbercerita

#AISEIWritingChallenge #warisanAISEI

#pendidikbercerita

#Day2NovAISEIWritingChallenge

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

MENGENAL REMPAH-REMPAH

PEMANDANGAN DARI ATAS JEMBATAN BP2IP

BELAJAR ICE BREAKING DARI KAK KUSUMO