MENULIS BIOGRAFI

 

Sesi 22 Kelas Menulis Gelombang 16

Host                 : Bp Wijaya Kusumah

Moderator        : Ibu Aam Nurhasanah, S.Pd

Narasumber     : Bp. Suparno Muhamad, S.Pd, M.Pd

 


Alhamdulillah Om Jay sudah cukup sehat sehingga bisa menjadi host kuliah malam ini. Semoga segera pulih ya Om aamiin. Narasumber kelas malam ini adalah Bapak Suparno Muhamad, S.Pd, M.Pd. Bapak Suparno Muhamad  lahir di Magetan, 25 Juli 1966. Beliau tinggal di Desa  Pojoksari  RT 21 RW 3 Sukomoro  Magetan dan sekarang menjabat sebagai seorang kepala sekolah di SMAN 1 Magetan.

Bapak Kepala Sekolah ini sangat hebat. Beliau memiliki segudang prestasi, diantaranya: lulusan terbaik D3 IKIP Surabaya tingkat  jurusan tahun  1989. Lulusan terbaik  tingkat  jurusan  S1. Universitas  Wima  tahun 1996. Guru Berprestasi  Tingkat  Kabupaten tahun 2011 Juara  2. Narasumber  Nasional Guru  Pembelajar  tahun 2016 s.d  2018

Kemudian, Bapak Kepala Sekolah ini juga  mempunyai  jejak  Literasi yang cukup banyak. Buku-bukunya yang sudah terbit yaitu:

1.      Perjuangan  Hidupku, Telaga  ilmu,  2019.

2.      Pranatacara lan Pamedhar Sàbda

3.      Potret  Desa  Pojoksari  

4.      Permasalahan BK di Sekolah.

5.      Catatan  harian  seorang  Kepala  Sekolah

6.      Catatan  Kepala  Sekolah.

Pada kesempatan ini beliau memberikan materi tentang menulis buku biografi. Beliau memberi penjelasan bahwa kata Biografi sendiri berasal  dari kata biography  artinya  riwayat  hidup. Sementara  autobiography  adalah  riwayat  hidup  yang ditulis  sendiri  oleh pengarangnya.

Saya agak ragu sebenarnya dengan materi ini. Siapa juga yang mau membaca buku autobiografi saya. Orang biasa, tak terkenal, dan tak punya prestasi berarti. Menurut saya orang yang sudah punya buku biografi adalah orang hebat dan luar biasa sehingga pantas dikenang oleh dunia. Nah saya ini siapa?

Namun, menurut beliau banyak manfaat yang bisa kita peroleh ketika kita bisa menulis biografi, diantaranya adalah:

1.   Mengabadikan  riwayat  hidup kita,  sehingga  kalau  kita  sudah  meninggal  anak  cucu kita,  akan  mengetahui  cerita hidup kita

2.   Memberi pelajaran bagi orang lain melalui pengalaman baik yang kita bagikan lewat buku biografi. Haltersebut bisa menjadi amal jariah kita.

3.   Menambah  motivasi  berprestasi  bagi  kita sendiri,  karena kita pasti  ingin  menambahkan torehan prestasi lain dalam riwayat  hidup kita.

4.      Mencatat  prestasi yang pernah kita buat, kalau tidak dibukukan pasti akan hilang ditelan jaman.

Betul juga ya paparan beliau di atas. Demikian penting ternyata membuat sebuah buku biografi ya. Wah saya jadi ingin tahu lebih banyak. 


Menulis Buku Biografi

Bagaimana cara menulis buku biografi? Berikut penjelasan beliau:

Pertama, sebelum menulis buku biografi kita harus mulai dengan membaca  biografi orang orang  ternama terlebih dahulu. Tujuannya adalah agar kita terinspirasi dengan isi bukunya, kemudian kita bisa mencontoh gaya penulisannya, lay outnya,  dan  hal-hal   penting apa yang bisa  ditulis dalam sebuah buku biografi.  Minimal kita membaca  dua  buku  biografi,  lebih banyak  lebih baik  sehingga  kita bisa membandingkannya mana  yang  cocok untuk panduan kita.

Yang kedua, buat outline buku tersebut. Berikut contoh outline buku biografi beliau:





Buku  beliau ada 173 halaman, ditulis selama 1 bulan.Menurut beliau menulis buku biografi adalah sebuah tulisan yang paling mudah karena kita tinggal menuliskan apa yang kita alami dan rasakan. Untuk itu agar mudah dalam menulis, maka tulislah  apa  yang  kita lakukan,  rasakan, pikirkan,  impikan, dan khayalkan.

Menurut beliau menulis novel  lebih sulit karena novel termasuk fiksi dan kita tidak melakukan apa yang kita tulis, kita menulis khayalan kita.

Untuk itu tulislah  apa yang kita  kuasai,  yang kita sukai.  Karena  kalau kita menulis apa yang kita kuasai  maka  kualitas  tulisan kita akan  menjadi lengkap,  detail dan berbobot. Alasan lain adalah menulis yang kita sukai akan membuat kita enjoy,  senang  sehingga  kegiatan  menulis dapat kita lakukan  secara  terus menerus  sehingga  pekerjaan  menulis segera  selesai.

Kemudian kalau kita menulis yang kita sukai, maka kegiatan menulis tersebut akan melibatkan rasa dalam hati kita, sehingga  pemilihan kata dan bahasanya  enak dan pas dirasakan  dalam  hati pembaca.

Ketiga adalah membuat jadwal  menulis. Misalnya kita menetapkan bahwa jadwal menulis kita adalah setiap hari, maka  hal tersebut harus dipenuhi dengan disiplin dan konsistensi yang tinggi.   Kalau tidak akan menjadi hal yang tidak baik. Tujuan kita akan tertunda entah sampai kapan. Beliau mengingatkan bahwa tidak  ada perkara  besar  yang bisa diselesaikan dengan  tidak  disiplin  dan konsisten.

Menurut beliau penulis  itu  adalah orang  yang hebat,  orang yang luar  biasa.  Orang yang pemikirannya  melampaui kebanyakan  orang. Penulis  itu pengetahuannya  dalam sedalam samudra , penulis juga memiliki  wawasan  yang luas ,  seluas  jagad  raya. Itulah kenapa  penulis  hebat  pasti  memiliki  kegemaran  membaca.  Contohnya adalah JK Rowling penulis buku Harry Potter.   Sejak  kecil JK Rowling sudah menjadi  kutu  buku.  Karena  difasilitasi  oleh  orang tuanya maka pada usia  11 tahun  JK Rowling sudah menulis  buku.

Terkadang penulis  dianggap  sebagai orang aneh. Kadang  rela  bajunya  sedikit,  rumahnya  sederhana,  mobilnya  sederhana,  tapi  bukunya  banyak.

Yang hebat dari Bapak Kepala Sekolah ini adalah beliau bisa menularkan virus literasi kepada keluarganya. Istri dan anak beliau juga sudah menulis buku. Luar biasa ya...

Keempat  adalah mengedit,  setelah itu  mintakan  pendapat  teman  untuk  diedit  ulang, agar bisa mengedit dari sudut pandang yang berbeda.

Kelima kirimkan  ke penerbit. Pilih  penerbit  mana  yang  menurut  kita  bisa  mengantarkan  buku  kita  agar banyak  dibaca  atau  dibeli  orang. Buat covernya  semenarik dan sebagus mungkin sehingga eye catching dan menarik minat pembaca. Dan tunggulah 15 hari maka buku kita sudah jadi.

Yang perlu kita ingat lagi adalah dalam  buku  autobiografi kita tidak  perlu  mencantumkan  daftar  pustaka. Kenapa?  karena di dalam buku autobiografi berisi  riwayat  pengalaman  hidup  pribadi, sama seperti novel  tidak memerlukan daftar pustaka karena berupa cerita khayalan pengarangnya.

Kriteria buku  biografi  yang  baik  adalah  yang selesai  dituliskannya  dan  diterbitkan, yang  ada nilai  edukatif , yang menginspirasi  pembaca dalam mengambil tindakan atau keputusan dan buku yang  ada prestasi yang  bias menginspirasi orang lain.

Beliau menutup kelas dengan mengajak peserta kelas menulis untuk melengkapi jejak literasi dengan menulis buku autobiografi agar jejak kita tidak hilang, bisa berbagi pengalaman berharga dan juga bisa mewariskan cerita hidup kita kepada orang-orang yang kita cintai. Terima kasih Bapak Suparno atas penjelasannya  yang sangat mencerahkan, membuka pikiran dan membangkitkan keinginan saya untuk menulis sendiri cerita hidup saya nanti.


Komentar

  1. Bisa order buku nya narasumber a ya buk.. Hehe..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sepertinya bisa Bunda, coba hubungi beliau Ibu... Ibu ada di group menulis gelombang 16 tidak? Kalau tidak nanti saya carikan nomernya.

      Hapus
  2. Saya baca 2x loh bu tulisannya..saking seneng nya sama resumenya. Jd kepikiran juga pengen nulis biografi😊😋

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aih Ibu, pinter banget menyemangati saya. Terima kasih banyak Ibu... Masih harus banyak belajar biar bisa seperti Ibu ni...

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

MENGENAL REMPAH-REMPAH

PEMANDANGAN DARI ATAS JEMBATAN BP2IP

BELAJAR ICE BREAKING DARI KAK KUSUMO