MENERBITKAN BUKU PADA PENERBIT MAYOR
Sesi 13 Belajar Menulis Gelombang 16
Host: Bapak Wijaya Kusumah
Narasumber : Bapak Joko Irawan Mumpuni
Moderator: Ibu Aam Nurhasanah
Pada malam ini kelas menulis gelombang 16, menghadirkan narasumber seorang direktur penerbit mayor Bapak Joko Irawan Mumpuni dari Andi Publisher. Selain Direktur Penerbit Andi, beliau juga menjabat sebagai Direktur Program TV Andi, Ketua IKAPI DIY, penulis buku bersertifikat BNSP, dan juga asesor BNSP.
Produk Buku di Pasar
Bapak Joko membagikan materi tentang seluk beluk penerbitan buku oleh penerbit mayor. Beliau memulai dengan penjelasan mengenai kelompok buku atau produk buku yang ada di pasar. Menurut beliau produk buku di pasar dibagi menjadi 2 yaitu:
1. Buku teks :
Adalah buku yang dipakai dalam proses pembelajaran siswa dari PAUD sampai perguruan tinggi, dibagi lagi menjadi 2 yaitu: buku teks pelajaran dan buku teks perguruan tinggi. Buku teks pelajaran adalah buku teks yang dibutuhkan oleh siswa Paud sampai siswa SMK, sementara buku teks perguruan tinggi adalah buku teks yang dibutuhkan mahasiswa baik berupa buku eksak maupun buku non eksak.
2. Buku non teks:
Adalah buku yang tidak selalu digunakan dalam pembelajaran. Bisa berupa buku fiksi (novel, cerpen, dan lain-lain), bisa juga berupa buku nonfiksi (buku pengetahuan umum, parenting, dan lain-lain)
Kemudian Bapak Joko juga menjelaskan tentang buku berdasarkan cara menulisnya. Menurut beliau ada 5 jenis buku yakni:
1. Satu judul buku yang ditulis oleh satu penulis
2. Buku judul buku ditulis oleh lebih dari 1 penulis
3. Buku yang ditulis bekerjasama denngan beberapa lembaga
4. Buku yg ditulis bekerjasama dengan kampus
5. Satu buku dengan konsursium penulis, biasanya ditulis oleh para dosen.
Posisi Kita dalam Dunia Tulis Menulis
Selanjutnya beliau menampilkan gambar tentang posisi kita di dunia tulis menulis. Berikut gambarnya dan ada dimana posisis kita?
Sebagai guru sudah selayaknya kita di posisi teratas. Kita yang mengajari murid-murid menulis jadi kita sudah seharusnya jadi penulis. Industri buku sangat rumit, namun peran penulis sangat besar karena penulis bisa menggerakkan roda ekonomi di sebuah penerbitan buku. Satu bukunya terbit maka ia akan membuat para karyawan penerbitan buku tersebut bekerja dan menghasilkan uang. Jadi menurut beliau posisi penulis itu sangat mulia.
Kalau kita ada di posisi yang rendah dalam gambar tersebut berarti minat menulis kita rendah. Hal itu merupakan salah satu penghambat pertumbuhan penerbitan di Indonesia. Apa saja yang menghambat pertumbuhan penerbitan di Indonesia?
1. Minat baca rendah: budaya baca kurang, kurang bahan bacaan, kualitas bacaan
2. Minat menulis: budaya tulis, tidak tahu prosedur menulis dan penerbitan, anggapan yang salah tentang dunia penulisan dan penerbitan
3. Apresiasi hak cipta: pembajakan, duplikasi non legal, perangkat hukum
Proses Penerbitan Buku
Bagaimana sebuah buku diproses untuk diterbitkan? Setelah naskah selesai ditulis oleh penulis. Penulis akan mengirimkannya ke penerbit untuk dapat disetujui diterbitkan atau tidak. Oleh penerbit naskah tulisan tersebut kemudian dipelajari untuk kemungkinan penerbitanya. Ada 2 kemungkinan yaitu: diterima penerbit atau ditolak oleh penerbit. Untuk naskah yang diterima penerbit, maka penerbit akan membiayai seluruh biaya penerbitannya dan memberikan royalti kepada penulis. Di Andi Publisher royalti akan diberikan setiap 6 bulan sekali dengan perhitungan= buku yang terjual lunas x harga x 10 %- dikurangi pajak 10%. Untuk penulis yang tidak memiliki NPWP akan dipotong pajak sebesar 35 %.
Setelah penerbit menerima naskah tersebut untuk diterbitkan, penulis akan dihubungi oleh penerbit secara resmi, kemudian akan menandatangani perjanjian bersama. Setelah itu, naskah akan diedit, dibuat desain covernya dan disetting. Naskah ini akan dikirim kembali ke penulis untuk dikoreksi lagi. Kalau semua sudah fix, naskah akan segera dikembalikan ke penerbit untuk dikoreksi kembali kemudian dicetak, diterbitkan dan di distribusikan ke seluruh Indonesia.
Memilih Penerbit yang Baik
Sebagai penulis, kita harus bisa memilih penerbit yang baik untuk menerbitkan buku kita. Karena penerbit yang baik tentunya akan jujur kepada kita tentang jumlah eksemplar buku yang diterbitkan sehingga kita tidak akan merasa ditipu oleh penerbit. Berikut ciri-ciri penerbit yang baik:
1. Memiliki visi dan misi yang jelas
2. Memiliki bisnis core yg kuat.
3. Pengalaman penerbitan yang cukup
4. Penerbit yang luas cakupannya, nasional, bahkan internasional
5. Memiliki percetakan sendiri
6. Jangan terjebak royalti yang besar yang tidak disertai keberanian mencetak jumlah eksemplar
7. Pilih penerbit yang jujur dalam pembayaran royalti
Sistem Penilaian di Penerbit
Apa yang mempengaruhi penilaian penerbit terhadap sebuah naskah? Sistem penilaian penerbit akan memiliki peluang seperti berikut: editorial 10 %, peluang pasar bobot 50-100%, keilmuan bobot 30% dan Reputasi penulis 10%-100%.
Kemudian yang tak kalah pentingnya adalah naskah seperti apa akan yang diterbitkan? Ada 4 kemungkinan sebuah naskah diterbitkan
1. Tema tak popular, penulis popular
2. Tema popular penulis populer
3. Tema populer penulis tak popular
4. Tema tak populer penulis tak popular
Untuk yang nomor 4, tema tak populer dan penulis juga tak populer maka sudah dapat dipastikan naskahnya akan ditolak oleh penerbit.
Untuk itu, sebagai penulis pemula, kita harus bisa menemukan tema-tema popular di google trend agar kemungkinan naskah kita terbit lebih besar meskipun kita adalah penulis tak populer. Tema apa yang sedang trend saat ini? Tema tentang Big Data, IOT, Robotika dan Ai, silakan ada pelajari dan tulis tema diatas dan ajukan ke penerbit. Sandainya naskah kita masih ditolak, terus berjuang untuk memperbaikinya.
Manfaat Bagi Penulis
Apabila naskah kita diterima penerbit apa yang akan penulis peroleh? Yang pertama adalah kepuasan batin, karena kita bisa menuangkan ide dalam bentuk buku. Yang kedua adalah reputasi. Setelah kita berhasil menulis dan buku kita diterbitkan oleh penerbit bagus ke seluruh Indonesia , maka reputasi kita akan naik. Nama kita akan terkenal dan di pencarian google seandainya seseorang mengetikkan nama kita di papan pencari yang keluar adalah buku-buku kita. Kita juga akan diundang ke sebagai pembicara dalam forum-forum penting. Yang ketiga adalah karir. Kalau sudah menulis buku, insha allah kita kan mudah untuk naik jabatan, naik pangkat . Yang terakhir adalah uang. Sudah pasti uang akan menyertai keberhasilan kita sebagai penulis.
Apa yang bisa kita simpulkan dari kelas malam ini? Yang pertama adalah penulis adalah profesi mulia. Yang kedua dengan terus belajar kita bisa menjadi penulis yang menerbitkan buku di penerbit mayor dengan strategi kita harus menulis tema-tema yang sedang trend saat ini. Terus berjuang dan pantang menyerah. Semoga keberuntungan menaungi kita amin.
Secara umum sih sudah bagus. Cuma saran saya, untuk poin-poin, mesti dirapikan lagi susunannya.
BalasHapusPada jenis-jenis buku, masih kurang rapi penataan paragrafnya.
Oke, salam sukses!
Terima kasih banyak Pak Ketua, yang selalu memberi masukan yang luar biasa. Sungguh berarti bagi saya... Terima kasih...
BalasHapus